Dan jika dibagi dengan luas paket yang ada di dalam gedung The Sultan yakni 14.100.000 dibagi 500 cm persegi hasilnya adalah 28.222 paket skincare itu untuk memenuhi satu gedung.
Sedangkan, masih dalam narasinya omset yang didapat Davina Skincare lebih kurang Rp9 miliar dengan rata-rata pembelian satu paketnya seharga Rp270.000.
"Artinya, kita bagi Rp9 miliar itu dengan dengan Rp270.000 hasilnya ada lebih kurang 33 ribu paket yang lalu terjual," ujarnya.
Menurutnya, bisa dibayangkan apabila 33 ribu paket itu memang benar-benar memenuhi seluruh gedung tidak bakalan ada lagi space yang kosong.
BACA JUGA:Sering Gunakan Pembersih Wajah? Simak 5 Kandungan Berbahaya yang Terdapat Pada Skincare
Akan tetapi, lanjutnya saat dilihat dari cuplikan Davina Skincare masih banyak ruang kosong yang tersedia bahkan dibuatkan jalur khusu membelah hamparan paket skincare yang ada didalam gedung.
"Kalian bisa menyimpulkan sendiri," ketus narasinya.
Menariknya, menurut narator akun @Beguyur_Info video yang diunggah oleh Davina Skincare terbongkar para stafnya hanya settingan belaka.
Sebab, biasanya saat melakukan pengecekan paket suatu produk selalu cek menggunakan data baik menggunakan kerta atau ponsel biar tidak salah pad saat proses pengiriman paket.
Namun, kata narator yang dilakukan beberapa staf dari Davina Skincare seperti video yang beredar hanya membolak-balikkan produk saja.
Seperti bernada menyindir, narator mengatakan proses pengecekan paket tanpa disertai validasi data pengiriman sungguh prestasi yang luar biasa, karena puluhan ribu paket skincare bisa dihafalkan oleh beberapa stafnya saja.
Unggahan video sindiran terhadap Davina Skincare tersebut, dapat dikatakan cukup menjadi sorotan publik, lantaran telah ditonton hampir 1 juta tayangan.
Ragam komentar dari warganet pun tidak bisa dihindari, sebagian besar warganet tidak mempercayai penghasilan yang didapat dari berjualan produk Davina Skincare hingga mencapai Rp8 miliar.
Bahkan ada juga warganet yang berkomentar bahwa uang yang didapat tersebut disinyalir adanya dugaan praktik Money Laundry yang menyamarkannya dengan kegiatan usaha bermodus skincare.