"Tahun 1948 kami menghadapi Nakbah, lalu 40 tahun kedua Intifadah kami melakukan peperangan sekaligus pengeboman ke Israel," sebutnya.
Sheikh Ahmed Yassin mengungkapkan, bahwa dirinya mempunyai sebuah cita-cita. Dimana, Sheikh Ahmed Yassin ingin hidup selamanya.
"Saya hanya ingin Allah SWT meridhoi saya. Saya ingin menjalankan sebuah amalan yang sangat diridhainya, yakni berjihad," katanya lagi.
Untuk diketahui, nama Sheikh Ahmed Yassin ini dikenal sebagai petinggi kelompok militan asal Palestina, yakni, Hamas.
Berdiri pada tahun 1980, Hamas dikenal sebagai Gerakan Perlawanan Islam dan memiliki catatan panjang konflik dengan Israel sejak dulu.
Saat usia 12 tahun, pendiri Hamas ini mengalami kecelakaan olahraga yang menyebabkan kelumpuhan pada kedua kakinya.
Kendati Sheikh Ahmed Yassin mengalami kelumpuhan, namun perannya sangat sentral. Dimana, dirinya memimpin dan menginspirasi jutaan orang untuk berjuang demi tujuan nasional Palestina.
Pada tanggal 22 Maret 2004, Sheikh Ahmed Yassin bersama sembilan orang lainnya meninggal akibat serangan helikopter Israel.
Saat itu, pendiri Hamas tersebut menjadi target saat meninggalkan sebuah masjid setelah menunaikan sholat Subuh. (*)