“Dia (Jessica) cuman ingin menyakiti (Mirna) agar dia menderita. Ya kan? Bener nggak?”
“Terus ada kata-kata lagi: “Temanku yang tida ada kaitannya dengan apapun dalam hidupku”.
BACA JUGA:Akhirnya Jessica Iskandar Melahirkan Anak Kedua
“Digaris bawahai itu ada ya!”
“Artinya Mirna tuh nggak ngaruh apa-apa buat dia (Jessica). Dia tuh seakan-akan menegaskan bahwah iya lu tu bukan siapa-siapa?”
“Lu celaka, lu sakit ya karena lu nyakitin gue. Jadi kayak Mirna itu bukan siapa-siapa bagi Jessica”.
“Seharusnya kalau orang yang benar-benar menyesal itu bilang: Untuk apa kau harus terbang melintasi lautan. Kalau hanya untuk membunuh temanku yang sangat ku sayangi”.
“Seharusnya kalimatnya begitu, kalimat yang benar. Tidak pakai kata “kenapa”, “menyakiti”, dan juga “temanku yang tidak ada kaitannya dengan apapun dalam hidupku”
BACA JUGA:Film Dokumenter Kopi Sianida Jessica Menguak Banyak Sudut Pandang Penonton, Ini Reviewnya
“Ya kalau tidak ada kaitannya dengan hidup Jessica, ngapain kamu akrap. Ngapain kamu ketemu, ngapain kamu bela-belain terbang, bakar uang beli tiket dari Australia ke Indoneisia. Cuma untuk bertemu (Mirna)”.
“Disini kamu itu narsis, kamu anggap Mirna itu nggak penting. Sehingga nggak ada air mata kamu keluar ketika melihat Mirna celaka. Cuman bengong”.
“Terus satu lagi. Kalau kalian dengar pertanyaan pak Edi Darmawan (ayah Mirna) diawal ketika Mirna masuk ke rumah sakit Abdi Waluyo kalau nggak salah”.
“Jessica itu ditanya sama pak Edi Darmawan: “Emang Mirna habis minum apa?”
“Minum kopi”, jawaban Jessica saat itu”
“Kamu (Jessica) minum apa? Dijawab Jesica saat itu: “Saya minum air mineral pak”.