3. Produksi Karmin di Peru: Karmin banyak ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan. Saat ini, Peru dikenal sebagai produsen terbesar karmin di dunia, dengan produksi mencapai 70 ton per tahun.
Cochineal, serangga yang menghasilkan karmin, dibiakkan pada tanaman kaktus dan mengambil nutrisi serta kelembaban dari tanaman tersebut.
4. Keamanan Karmin: Menurut IAWP Wellness Coach, Karmin tidak diketahui memiliki risiko kesehatan tertentu.
Ini juga dianggap sebagai sumber daya yang dapat diperbarui secara umum, sehingga membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik daripada banyak pewarna beracun yang saat ini digunakan di pasar.
Meskipun serangga mungkin menimbulkan rasa jijik pada sebagian orang, penting untuk diingat bahwa karmin dianggap aman jika dibandingkan dengan pewarna sintetis yang telah terbukti berkontribusi pada beberapa masalah kesehatan, seperti kanker, gangguan hiperaktivitas dengan ketidakmampuan berkonsentrasi (ADHD), masalah reproduksi, dan alergi.
Dengan adanya keputusan dari PWNU Jawa Timur mengenai hukum penggunaan karmin, masyarakat perlu menjadi lebih berhati-hati dalam memilih produk-produk yang mengandung pewarna ini, serta memahami asal-usul dan proses produksi karmin untuk membuat keputusan yang lebih informan dalam memilih produk yang mereka konsumsi atau gunakan.
5. Proses Produksi Karmin: Proses produksi karmin kering melibatkan pasangan cochineal yang ditempatkan pada tanaman kaktus.
Cochineal betina berkembang biak di sana, tanda bahwa mereka telah mencapai tahap dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang membesar dan berisi. (*)