“Namun di beberapa wilayah lainnya, OKI, Banyuasin, Muara Enim, Pali, OI, bagaimana? Meskipun kita ketahui cerita ISPU dan ISPA. Ini adalah cerita tak berhenti. Tapi sekarang teknologi begitu gencar. Antara lain, realtime pemberitaan melalui medsos,” ungkapnya.
Deru sedikit mengenang, ketika dia masih SMA tidak heran dengan adanya asap seperti ini.
“Dulu kita sering katakan kabut. Tetapi saat ini berbeda. Dan selalu kita cari kambing hitam. Nyalahkan petani, si A dan si B. Sebenarnya ini tanggung jawab bersama,” cetusnya.
BACA JUGA:Meskipun Kabut Asap Melanda Kabupaten OKI, Kualitas Udara di Kayuagung dalam Kondisi Sedang
“Dengan adanya kejadian seperti ini, saya dan forkompinda kena bully melebihi orang yang bakar hutan. Bukan kita kurang upaya, tapi sebatas mana kemampuan kita hadapi posisi ini,” jelasnya.
Dengan melaksanakan salat istiqa, sambung Deru, bukan berarti menyerah pada usaha di lapangan. Namun berdoa, karena sebagai makluk yang punya sang pencipta.
“Coba lihat teman-teman kita, bagaimana masyarakat yang tergabung dalam pokmas, TNI, Polri di lapangan. Mereka kesulitan,” jelasnya.
Dia setuju dengan peringatan yang diberikan segenap masyarakat melalui medsos.
“Tapi jangan lupa semangati saudara kita yang memegang selang, pertaruhkan nyawa, menjadi kapten atau pilot helikopter yang kadang tidak terlihat bawahnya. Harus mondar-mandir bawa water bombing. Kita berikan semangat,” pintanya.
Sore kemarin, Deru juga melakukan pemantauan karhutla dari udara. Dia menyebut, Pemprov Sumsel akan kembali melakukan rekayasa cuaca dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
“Mulai besok (hari ini), akan mulai beroperasi 6 hari ke depan. Akan ditebar ke beberapa titik yang mempunyai awan hujan yang berpotensi,” jelasnya.
BACA JUGA:Meskipun Kabut Asap Melanda Kabupaten OKI, Kualitas Udara di Kayuagung dalam Kondisi Sedang
Mudah-mudahan, selama proses penaburan garam banyak terdapat awan hujan.
“Sehingga bisa menghasilkan hujan untuk membasahi lahan yang kering,” tambahnya, di ruang VVIP Bandara SMB II Palembang, sore kemarin.
Deru menambahkan, Pemprov Sumsel telah menerima kedatangan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lngkungan Kementerian LHK RI.