BACA JUGA:Penumpang Bus AKAP di Palembang, Menanti Armada Ciamik Double Decker dari PO Rosalia Indah
Menurut si empunya PT MTI Ryan Mahendra, perpaduan warna hitam dan emas yang ditampilkan pada armada bus PO MTI punya filosofi tersendiri.
Perpaduan dua warna tersebut, menurut Ryan Mahendra mempunyai arti yang berkaitan dengan pengalaman hidupnya.
"Warna emas dan hitam itu menandakan bahwa dalam kondisi gelap pun emas akan tetap bersinar," ujar Ryan Mahendra mengungkapkan filosofi tampilan baru armada bus miliknya.
Menariknya lagi, selain perpaduan warna yang elegan pada tampilan baru armada bus PO MTI juga menggunakan corak karakter dari tokoh perwayangan.
BACA JUGA:Warga Palembang Mulai Memesan Tiket Bus PO Rosalia Indah untuk Mudik Lebaran
Tokoh perwayangan yang ditampilkan armada bus PT MTI tidak lain sebagai simbol, yang mengingatkan mirip dengan tampilan yang disematkan pada armada PO Haryanto.
Hanya saja, yang membedakannya yaitu memiliki tokoh perwayangan yang berbeda dengan dominasi warna hitam.
Selain itu, tampang baru PO MTI tidak lagi menampilkan simbol menara Kudus seperti yang melekat pada bodi armada PO Haryanto.
Namun, satu hal yang pasti pengecatan ulang oleh PO Batu Mukti Putra memang berhasil membuat bus bekas tersebut jadi terlihat keren dan seperti baru.
BACA JUGA:Fasiltas Canggih, Nikmati Perjalanan Palembang-Padang dan Palembang - Bandung Dengan PO Bus Epa Star
Dari tampilannya, tidak terlihat sama sekali bahwa armada busnyang dimiliki PO MTI tersebut adalah bus bekas yang dibeli dari PO Sembodo.
Meski sebenarnya, sang pemilik PO MTI Ryan Mahendra mengaku tidak akan pernah malu atau keberatan dan tetap percaya diri dengan mengandalkan bus-bus bekas dari armada PO lainnya.
Menurut Ryan Mahendra, bus bekas tersebut tetap bisa membantu dirinya untuk tetap melayani masyarakat yang ingin bepergian dengan moda transportasi dari seperti bus.
Diketahui sebelumnya, sempat viral adanya perseteruan antara Rian Mahendra, bermula saat ayah kandungnya sendiri H Haryanto bongkar kelakuannya yang mengatakan jika anaknya tersebut kerjanya tidak bermanfaat hingga punya hutang miliaran rupiah.