SUMEKS.CO - Kenaikan harga beras yang semakin tak terkendali dan semakin menggila, Ombudsman minta Pemerintah untuk lebih cepat mengambil langkah yang tepat.
Ombudsman bahkan kembali mengingatkan kepada pemerintah agar lonjakan harga beras saat ini tidak mengulang polemik harga minyak goreng di tahun lalu.
Yeka Hendra Fatika yang merupakan salah satu dari anggota Ombudsman mengingatkan kepada pemerintah agar tidak abai serta sigap mengambil langkah yang tepat.
“Kita punya lesson learn sebetulnya terkait tindakan yang seharusnya dilakukan pemerintah saat harga mengalami peningkatan," kata Yeka dikutip dari berbagai sumber.
BACA JUGA:2500 Mekanik Ikuti Kompetisi Layanan Bengkel Motor di Castrol Super Mechanic Contest 2023
Lebih lanjut Yeka mengatakah bahwa sudah sepatutnya pemerintah ini terbuka kepada masyarakat mengenai kondisi beras saat ini.
Tujuannya tentu menghindari adanya intervensi kebijakan pemerintah yang malah akan berujung pada kelangkaan.
Tingginya lonjakkan harga beras ini biasanya terjadi karena beberapa faktor termasuk penimbunan.
Namun hingga saat ini diketahui Ombudsman mengaku belum menemukan adanya indikasi penimbunan beras yang terjadi seperti tahun lalu pada minyak goreng.
BACA JUGA:Makin Gampang! Kini Pembayaran QRIS Pakai Kartu Kredit BRI Dapat Melalui BRImo
Faktor lain jika dilihat dari masalah yang terjadi adalah adanya ketidakseimbangan antara pemerintah dan suplai yang gabah di lapangan.
“Jika suplai terganggu, harga beras pastinya akan lebih tinggi,” tambahnya.
Seperti contoh kasus pada sumo beras yang beberapa hari lalu mengumumkan surat terbuka tentang pemberhentian produksi sementara dalam waktu yang belum ditentukan.
“Pengumuman, dengan berat hati kami mengumumkan bahwa kami akan berhenti produksi per tanggal 11 September 2023 hingga waktu yang belum bisa ditentukan,” tulis beras sumo dalam akun Instagram resminya.
BACA JUGA:BRI Alokasikan Rp 270 Triliun untuk KUR 2023, Peluang Emas Dapat Modal Usaha dengan Mudah