Setelah dilakukan pemeriksaan, sambung Ginanjar mengatakan, kalau korban setelah didata ada tiga korban.
"Terkait penipuan tiket konser, lalu bisa memasukkan orang dalam konser tersebut dan pacarnya FM," jelas Ginanjar Alya Sukmana.
Selain mengamankan tersangka polisi juga turut menyita barang bukti yakni, satu lembar baju kaos lengan panjang warna hitam berlambang Polsek IB I Palembang, satu buah pistol mainan.
"Atas ulahnya tersangka kita kenakan Pasal 378 dan 372 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara," tegas Ginanjar.
Sementara itu, tersangka Arief mengakui perbuatannya tersebut telah mengelabui pacarnya dengan mengaku anggota Polisi.
"Saya pacaran dengan korban baru lima bulan, namun dengan keluarga korban sudah 6 tahun lalu kenal. Dengan korban kenal karena sebelahan kosan dan melakukan aksi ini karena terdesak untuk membayar kosan saya," terangnya.
Ditempat terpisah penyamaran Ujang Hendro sempurna. 10 tahun menjadi 'bunglon' Marinir berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) dari Korps Marinir sukses.
Guna meyakini penyamarannya Ujang Hendro selalu mengenakan atribut militer lengkap dengan senjata api yang ternyata air softgun.
Parahnya lagi selain mengaku Marinir TNI AL, Ujang Hendro warga sipil asal Serang, Banten mengaku sebagai tenaga kesehatan ke masyarakat. dia mampu mengobati penyakit warga.
Tak jelas dimana Ujang belajar ilmu medis dan bagaimana nasib warga yang dibantunya berobat. Saat petugas Lanal Banten menangkap Ujang menemukan alat kesehatan dan obat-obatan.
Obat yang diamankan yakni 35 keping pil mirasic, 24 keping pil mirasic forte, 23 keping pil grafadon, dan 18 keping pil dexanta.
Kemudian, 5 keping pil licokalk, 5 keping pil degista, dan 2 buah alat ukur tekanan darah.
Sebelumnya Ujang Hendro seorang anggota TNI Kopr Marinir gadungan diamankan. Selama ini masyarakat mengenal Ujang Hendro bukan orang biasa. Melainkan korps berbaju loreng.
Kemanapun mengenakan seragam loreng militer Indonesia dengan emblem TNI Angkatan Laut di dada kirinya.
Ujang mengaku bintara senior dengan pangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) dari Korps Marinir.
Beberapa jam sebelumnya Komandan Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Dandenpom Lanal) Banten, Mayor Laut (PM) Eko Hadi Saputro melaksanakan apel singkat dengan tim intel TNI.
BACA JUGA:Ujang Hendro Lebih Gadungan dari Rahman Nudin, 10 Tahun Mengaku Marinir TNI dan Bisa 'Menyuntik'
Mayor Eko menerangkan kepada tim intel mendapatkan informasi dari warga tentang sosok Pak Ujang Hendro. Karenanya tim intel pun bergerak melakukan pengintaian dan penangkapan terhadap Ujang Hendro.
"Berbekal informasi dari warga, bahwa ada orang yang mengaku anggota TNI yang beraktivitas di area perumahan," kata Mayor Eko, dikutif dari VIVA Militer.
Pria tak dikenal itu adalah tim intel Denpom Lanal Banten dan Ujang Hendro itu ternyata prajurit TNI palsu alias gadungan. Setelah disergap, Ujang Hendro langsung dibawa ke kantor Denpom Lanal Banten. Di sana ia diperiksa dan diinterogasi. Ia pun mengakui semua perbuatannya.
Parahnya lagi Ujang Hendro mengaku 10 tahun melakoni profesi TNI gadungan. Tak seorangpun tahu.
Tujuannya agar masyarakat percaya dan mau mempekerjakan sebagai pengamanan di pergudangan dan perumahan. Ujang juga mengaku nekat jadi tentara gadungan untuk mengelabui dan memperdaya wanita-wanita yang jadi incarannya.
Memang, kalau masyarakat umum mungkin bisa percaya aja dengan tipu-tipu si Ujang ini. Gimana enggak, kemana-mana dia selalu bawa beceng alias pistol yang ternyata cuma airsoft gun.
Ujang juga melengkapi dirinya pakai Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI palsu. Kedok Ujang kini telah terbongkar. Tak ada lagi masyarakat terutama wanita yang jadi korbannya.
Lain ladang lain belalang, lain Rahman lain pula Ujang Hendro. Keduanya TNI gadungan.
Hanya saja Rahman melakoni profesi TNI gadungan selama 2 tahun dan mengaku bisa membantu penerbitan sertipikat tanah.
Lain halnya dengan Ujang Hendro. 10 tahun ngaku anggota TNI berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) Marinir TNI AL. Uniknya lagi Ujang mengaku mantri kesehatan dan bisa mengobati orang sakit. Ilmu nyuntiknya darimana bapak?
Rupanya Rahman Nudin kalah gadungan dibanding Ujang. Namun, Rahman Nudin, pria asal Muara Enim itu sangat ‘menghayati perannya’ 2 tahun tipu sana-sini.
Diberi Salam Tempel, Babinsa Terkejut Asalnya Muara Enim: Malu-maluin Saya!
layaknya Rahman, Ujang begiut menikmati profesi gadungannya. Terbukti saat ditangkap Juli 2023 lalu, Ujang Hendro ternyata menyimpan banyak obat dan peralatan medis.
Berbekal baju loreng dan pangkat TNI AL dia mendapat pekerjaan pengamanan gudang dan perumahan.