SUMEKS.CO - Pelaku penipuan yang mengenakan seragam TNI mengaku mendapatkan seragam dari pasar Senen.
Ya, pasar Senen ini diibaratkan ‘surganya’ TNI gadungan agar terlihat gagah dengan seragam dan atribut mirip seperti aslinya.
Tujuannya, tak lain agar pelaku dapat memperdaya korbannya hingga tertipu.
Sudah banyak kasus. Pelaku gadungan membeli seragam dan perlengkapan di pasar ini.
Penjualnya pun tadak banyak tanya. Seragam buat apa?
Inilah yang disesalkan Danpuspomal Brigjen TNI Mar I Made Wahyu Santoso belum lama ini saat rilis kasus Laksamana Pertama gadungan.
I Made Wahyu akan mensosialisasikan kepada para penjual atribut TNI agar meminta pembeli seragam TNI untuk menunjukkan KTA lebih dulu.
Pedagang diminta untuk tidak mudah menjual atribut kepada seseorang yang tidak memiliki identitas instansi terkait.
Diketahui, Letkol intelijen dan Jenderal gadungan TNI AL sama-sama beli seragam dan atribut TNI di pasar Senen, Jakarta pusat.
Hanya saja Letkol gadungan asal Muara Enim, Rahman Nudin menambahkan satu pucuk pistol korek api yang juga dibeli di pasar itu.
Beda dengan Rahman Nudin, Laksamana Pertama gadungan Misbachul Munir (MM) kerap tampil di TikTok.
Konten-kontennya selalu tentang menyanyi. Lagu-lagu dangdut utamanya. Seragam TNI selalu menemani di setiap penampilannya.