Bantu Berikan Makanan ke Warga Rempang Saat Demo, Sahabat UAS Malah Ditangkap Polisi

Senin 18-09-2023,13:03 WIB
Reporter : Hetty
Editor : Zeri

SUMEKS.CO - Burhan, salah seorang sahabat dari Ustad Abdul Somad (UAS) di Pulau Rempang, Batam, tiba-tiba dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

Pemanggilan sahabat dari UAS ini, merupakan buntut dari terjadinya kerusuhan saat unjuk rasa warga yang menolak penggusuran rumah mereka di Rempang, Batam. 

Surat pemanggilan sahabat UAS oleh Kepolisian Daerah Kepulauan Riau ini, diposting langsung oleh akun Instagram UAS yakni @ustadzabdulsomad_official, pada tiga hari lalu. 

Dari surat pemanggilan tersebut tertulis, bahwa Burhan akan diwawancara dan dimintai klarifikasi terkait dugaan membantu kejahatan yang dilakukan oleh warga Rempang.

BACA JUGA:Kisruh Penolakan Relokasi Warga Melayu di Pulau Rempang, UAS Minta Pengacara Asli Melayu Pulang 

Pemeriksaan yang dilakukan oleh Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepulauan Riau ini, telah dilakukan pada 14 September 2023 lalu. 

Terkait hal tersebut, di sebuah video yang beredar luas di media sosial TikTok, UAS menyampaikan, bahwa sahabatnya itu memang merupakan pemilik rumah makan. 


Sahabat UAS nyaris ditangkap polisi usai mendirikan dapur umum untuk pendemo yang menolak penggusuran rumah mereka di Rempang, Batam.--

Lantaran sedang terjadi huru hara di Pulau Rempang, maka sahabat UAS tersebut memberikan nasi bungkus kepada warga yang melakukan demo menolak rumah dan lahan mereka digusur. 

Karena, warga Pulau Rempang tidak makan berhari-hari untuk berusaha mempertahankan rumah dan lahan mereka jangan sampai digusur, hanya untuk pengembangan investasi. 

BACA JUGA:UAS Dipanggil Polisi Usai Dirikan Dapur Umum untuk Warga Rempang, Habib Rizieq: Kita Harus Lawan

"Sahabat saya yang baik memang selalu memberikan makanan kepada fakir miskin, apalagi sedang terjadi huru hara. Dia malah diperiksa sampai tengah malam, hampir ditangkap," paparnya dikutip SUMEKS.CO dari tayangan TikTok @wa_kuwu78, 17 September 2023.

Menurut UAS, warga Pulau Rempang bukanlah orang-orang berduit. Sebagian besar dari mereka adalah bekerja sebagai nelayan, yang mencari ikan dan menjualnya baru bisa menghasilkan uang. 

 Warga Pulau Rempang juga tidak memiliki tabungan seperti orang-orang kaya. Mereka pergi melaut di pagi hari, dan baru bisa makan pada sore harinya setelah mendapatkan uang. 

"Susah ya mau buat baik zaman sekarang ini. Saya belum tahu lagi kabarnya seperti apa, apakah sudah ditangkap atau belum," terangnya.

Kategori :