"Jadi masyarakat membelinya dengan kupon jadi bukan bebas, agar tepat sasaran yakni benar-benar masyarakat yang membutuhkan," jelas Iqbal.
Sambungnya, kalau tidak menggunakan kupon dijual dengab bebas maka bisa tidak tepat sasaran.
"Sangat diharapkan adanya operasi pasar beras murah ini masyarakat terbantukan," ucapnya.
Lanjutnya, dimana memang saat ini harga beras naik karena musim kemarau.
BACA JUGA:Ribuan Hektar Kebun Sawit Dirusak Gorby, H Halim Minta Anak Buah Tenang dan Tak Terprovokasi
Rata rata setiap musim kemarau harga pasti naik dengan alasan ada sebagian petani padi gagal panen.
Maka oleh karena itu, sambung Iqbal, membuat pemerintah OKI dalam hal ini TPID yang diketuai Sekda OKI mengajukan kerjasama dengan Bulog untuk menyediakan beras dalam operasi pasar beras murah ini.
Untuk diketahui sebenarnya harga beras sudah naik sejak pertengahan tahun lalu. Dimana harga eceran di pedagang dijual Rp 13.000 hingg Rp 15.000/Kg.
Bagi masyarakat dengan adanya kenaikan harga beras membuat pengeluarannya menjadi bertambah, sedangkan pendapatan tidak bertambah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultira (KPTPH) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Ir Sahrul mengatakan, untuk kenaikan harga beras yang terjadi sekarang ini dimana telah naik beberapa pekan lalu karena musim kemarau.
"Kenaikan harga beras sekarang ini karena kita sekarang musim kemarau. Biasanya kalau musim kemarau harga beras naik," ujarnya.
Dia menyebut, kenaikan harga beras saat ini tidak begitu signifikan. Dimana memang harga beras sudah lama naik dan ini harganya naik kembali tetapi tidak begitu besar.
Kenaikan harga beras ini untuk satu karung kemasan 10 Kg mencapai Rp 10.000 hingga lebih. Jadi kalau ecerannya dijual Rp 13.000 hingga Rp 14.000/Kg bahkan lebih untuk beras medium," jelasnya.
Sahrul menjelaskan, rata rata saat ini di Indonesia mengalami musim kemarau oleh karena itu harga beras naik. Termasuk di Kabupaten OKI juga mengalami kekeringan atau kemarau.