Aksi Demo Warga Melayu Tolak Relokasi Rempang Galang di Kantor BP Batam Berujung Ricuh, Pecah Aksi Lempar Batu

Senin 11-09-2023,17:02 WIB
Reporter : Julheri
Editor : Julheri

Unjuk rasa ini merupakan buntut dari rencana pengosongan lahan yang akan dijadikan kawasan Rempang Eco City. 

Pengosongan itu berujung kericuhan setelah massa melakukan aksi penolakan dengan memblokir jalan ke kawasan mereka.

Pada akhir Agustus lalu pemerintah menetapkan proyek pembangunan Rempang Eco City sebagai proyek strategis nasional. 

Kawasan ini akan dibangun berbagai macam industri, pariwisata, hingga perumahan di bawah pengembang PT MEG.

BACA JUGA:Warga Rempang Galang Batam Rela Tidur di Jalan Demi Jaga Wilayah dari Pematokan, Netizen Ramai Beri Dukungan

Warga menolak relokasi yang akan dilakukan pascapengosongan kawasan itu.

Warga adat sekitar menyebut mereka telah ada di sana sejak 1934. 

Warga Pulau Rempang tak ingin kampung halamannya dihilangkan meskipun diberi tempat relokasi.

BACA JUGA:6 Pantun Semangati Warga Rempang Galang, Jika Kampung Tua Diambil Orang, Seperti Numpang di Tanah Sendiri

Adapun pemerintah tetap melakukan pembangunan. 

Salah satu langkah awal adalah melakukan pematokan dan pengukuran lahan di Kampung Sembulang, Pulau Rempang. 

Kampung ini menjadi titik awal pembangunan pabrik kaca terbesar asal China bernama Xinyi Group.

Beberapa minggu belakang warga berhasil menahan petugas BP Batam untuk masuk melakukan pengukuran lahan. 

BACA JUGA:6 Pantun Buat Masyarakat Rempang Galang yang Sedang Berjuang Menolak Direlokasi: ‘Itu Doa Dalam Munajat’

Karena menurut warga belum ada kesepakatan jelas hitam di atas putih.

Namun, pada Kamis pekan lalu aparat gabungan terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Ditpam BP Batam mulai masuk. 

Kategori :