Jika bisa digarap maksimal oleh warga, akan banyak wisatawan yang berkunjung ke Muratara.
Dampak positifnya, ekonominya hidup dan perkembangan pembangunan daerah akan berlangsung pesat.
“Masyarakat di luar sudah open mindset, pembangunan didominasi masyarakat lokal dan pemerintah tinggal menata saja. Nah, di Muratara kita ingin membentuk fondasi dan katakter seperti itu,” cerita almarhum kala itu.
Abadi sangat berharap muncul generasi muda lokal yang mau terlibat aktif dalam pembangunan di Muratara.
BACA JUGA:Tambang Emas Tradisional Ilegal di Sukamenang Muratara Digerebek, 4 Orang Diamankan Polisi
“Anak-anak muda di Muratara jangan hanya mau jadi buruh. Tapi harus mampu menciptakan lapangan kerja. Warga lokal harus berani bersaing dengan pekerja pendatang,” bebernya.
Almarhum saat itu menyadari, upaya untuk mewujudkan cita-cita itu tidak semudah membalikan telapak tangan.
Perlu keyakinan, kekompakan dan usaha bersama dalam membangun Muratara.
Abadi saat itu mengaku sengaja pulang ke Muratara untuk mewujudkan impian itu.
Ia ingin mengajak masyarakat dan pemuda Muaratara untuk membangun potensi daerah mereka.
Diketahui, almarhum M Abadi (44), tewas dibacok kakak beradik, Arwan (30) dan Ariansyah (35).
Kejadiannya di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara.
Sementara, penyidik Unit 2 Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel masih terus melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku.