Kedua pelaku diringkus Rabu (6/7) siang di Desa Batu Kuning, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara oleh tim gabungan Subdit Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polres Muratara.
Insiden berdarah di Desa Belani itu bermula saat almarhum dan korban lain, Deki menghadiri rapat internal di rumah warga bernama Pandit, di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir.
Rapat dihadiri juga Camat Rawas Ilir Husen, Pj Kades Belani Paisol, dan Sat Pol PP Kecamatan Rawas Ilir, Yansah.
Kemudian, pelaku Arwan datang. Namun oleh almarhum dia diminta menunggu di luar dulu karena rapat belum selesai.
Pelaku tersinggung, tidak terima karena merasa telah diusir.
Ia pergi, lalu kembali bersama kakaknya, Ariyansyah.
Mereka naik mobil Xpander silver. Bawa parang panjang.
Kedatangan kedunya disambut Deki. Namun Arwan langsung membacok Deki berulang kali.
Deki lari ke dalam rumah.
Abadi keluar menemui Arwan, tapi malah jadi korban berikutnya.
Lukanya lebih parah sehingga nyawanya tak tertolong.
“Kami mendapati beberapa petunjuk yang mengarah ke pilkades.Tapi belum semua benar-benar jelas. Tentu saja, ada kemungkinan motif lain yang sedang kami selidiki,” tukas Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardhani. (zul/kms)