Abadi sangat berharap muncul generasi muda lokal yang mau terlibat aktif dalam pembangunan di Muratara.
“Anak-anak muda di Muratara jangan hanya mau jadi buruh. Tapi harus mampu menciptakan lapangan kerja. Warga lokal harus berani bersaing dengan pekerja pendatang,” bebernya.
Almarhum saat itu menyadari, upaya untuk mewujudkan cita-cita itu tidak semudah membalikan telapak tangan.
Perlu keyakinan, kekompakan dan usaha bersama dalam membangun Muratara.
Abadi saat itu mengaku sengaja pulang ke Muratara untuk mewujudkan impian itu.
Ia ingin mengajak masyarakat dan pemuda Muaratara untuk membangun potensi daerah mereka.
Kabar duka Abadi jadi korban pembunuhan memunculkan keprihatinan banyak pihak.
Laman media sosial Facebook Bupati Muratara, H Devi Suhartoni, dibanjiri tag ucapan duka dan belasungkawa.
Mulai dari kalangan pejabat hingga masyarakat Muratara bahkan luar daerah.
Diketahui, almarhum M Abadi (44), tewas dibacok kakak beradik, Arwan (30) dan Ariansyah (35).
Kejadiannya di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara.
Sementara, penyidik Unit 2 Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel masih terus melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku.
“Masih kami periksa, nanti dirilis,” kata Kasubdit III Jatanras, Kompol Agus Prihadinika SH AIK.