“Biasanya kalau sudah ada Pj, suratnya masuk dahulu ke Tapem dan itu resmi dari Kemendagri. Kalau tidak ada, berarti itu tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah PhD belum mau mengatakannya Pj terpilih.
“Kita tunggu saja namun yang pasti orangnya kompeten,” pungkasnya.
Tokoh Masyarakat Kabupaten Muara Enim Taufik Rahman SH MH, mengatakan, Pj Bupati Muara Enim harus profesional.
Dia berharap, Pj Bupati Muara Enim dapat menyelesaikan persoalan yang harus diselesaikan. Pj Bupati juga tidak boleh mengikuti perpolitikan.
“Siapa pun itu, masyarakat Muara Enim mendukung. Selama bisa menjalankan tugas secara profesional,” tukasnya.
Kepala DPMPTSP Sumsel, Lusapta Yudha Kurnia juga belum belum bisa berkomentar banyak terkait informasi beredar nama-nama Pj Bupati/Wali Kota terpilih. Termasuk dirinya yang disebut terpilih jadi Pj Wali Kota Pagaralam.
“Saya belum bisa komentar. Prinsipnya mengalir saja. Kita tunggu saja, “ kata Aya.
Meski begitu, ia menegaskan siap ditempatkan di mana saja.
“Kalau pimpinan percaya dan memberikan amanah maka harus siap,” imbuhnya.
Karena tahun politik, maka kalau pun dia benar jadi Pj, maka harus menyukseskan Pemilu dan Pilkada.
“Yang terpenting menjaga kondusivitas daerah tersebut,” tandasnya.
Mendagri, Tito Karnavian. Ia menyatakan, masa tugas Pj gubernur/bupati/wako adalah sampai terpilihnya kepala daerah hasil pilkada serentak November.