Namun dia menduga, penyebabnya seminggu yang lalu. Korban menyebut oknum Kades itu mau meminjam uang, namun korban sedang kuliah di Kota Palembang.
“Saya juga belum ada uang untuk meminjamkannya,” beber korban.
Kemudian, oknum Kades itu juga sempat mengirim pesan WhatsApp (WA) kepada istri korban.
“Mau meminta mentahan (uang), karena Pondok Pesantren Al Ikhlas Tanjung Sakti sedang dalam pembangunan,” ungkapnya.
Selain dua perihal mau pinjam uang dan minta uang untuk pembangunan ponpes, korban menyebut tidak ada masalah lain dengan sang Kades.
“Saya tidak ada permasalahan, kontak fisik apa pun sebelumnya sama oknum Kades itu,” sesalnya.
Namun akibat tindak penganiayaan yang dialaminya, korban sudah membuat laporan polisi ke Polsek Tanjung Sakti Pumi.
“Saya maafkan kelakuan Kades itu, tapi proses hukum tetap berjalan. Saya masih merasakan sakit akibat tiga pukulannya itu,” pungkasnya.
Kapolres Lahat AKBP S Kunto Hartono SIK MT, melalui Kapolsek Tanjung Sakti Pumi Iptu Yogi Malta, membenarkan ada laporan oknum Kades yang diduga menganiaya Kakan Kemenag Lahat.
”Masih lidik. Anggota masih menggali keterangan saksi-saksi,” singkatnya. (gti)