PALEMBANG, SUMEKS.CO - Ibnu Khaldun adalah salah satu ilmuwan muslim paling terkemuka pada periode pra modern. Orang Arab ini disebut sebagai Bapak Sosiologi yang sebenarnya.
Dan ternyata bukan orang Eropa, seperti anggapan kebanyakan jika Bapak Sosiologi Dunia itu adalah August Comte atau bahkan Emile Durkhem.
Padahal 4 abad sebelumnya, nama Ibnu Khaldun justru memberikan inspirasi bagi perkembangan sosiologi dunia.
Buku karya terkenalnya adalah Muqaddimah dan masih dijadikan referensi utama hingga saat ini.
Kitab Muqadimmah ini menjadi rujuan terkait historiografi atau periodesasi sejarah saat eropa masih dalam kegelapan dan keterbelakangan dalam hal ilmu pengetahuan.
Lahir di Tunisia Afrika Utara pada abad ke 14 Masehi bernama lengkap Abu Zaid Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun al-Hadhrami, Ibnu Khaldun punya banyak keahlian.
Mulai dari penulis pidato sultan, penasehat, hakim dan dosen fiqih.
Penganut mahzab Maliki ini, Ibnu Khaldun membangun jenis ilmu yang sepenuhnya baru yang disebutnya ilmu masyarakat – manusia (ilm al-itjma al insani) atau ilmu organisasi manusia (ilm al-umran albasyari).
Karya monumental Ibnu khladun adalah Kitab al-ibar yang berisi tentang bangsa Arab dan Berber dengan kata pengantarnya Muqadimmah.
Kitab al-ibrar berisi laporan tentang kejadian bersejarah , sementara Muqadimmah mendiskusikan sebab sebab pokok makna batiniah (inner meaning) dari sejarah yang terjadi.
Kitab al ibar dimulai dengan sebuah munajat singkat yang diikuti oleh pernyataan pendek tentang signifikasi dan popularitas.
Dalam istilah Ibnu Khaldun seni sejarah (al tarikh). Ini merupakan disiplin ilmu yang disebarluaskan ke seluruh dunia dan dipelajri oleh banyak suku bangsa.
Ibnu Khladun memulainya dengan mengatakan bahwa sejarah dapaat dipahami baik oleh orang terpelajar atau orang awam.