Menakar Sensitivitas Kaum Hedonis Baru

Rabu 30-08-2023,13:59 WIB
Editor : Rahmat

Bahkan banyak yang berburu hiling dengan melancong ke luar negeri hanya untuk  update status medsos yang menunjukkan bahwa “saya ini lagi di luar negeri”.

Yang  tidak punya uang, cukup makan bakso - berfoto, dan di-upload ke medsos dengan caption yang mengundang selera. 

Tipuan medsos luar biasa, orang bodoh bisa seperti filsuf atau professor,  orang yang keras bisa seperti orang lembut, sehingga dalam tatanan lain misalnya ranah politik medsos kerap dijadikan sarana untuk mencitrakan diri sesuai dengan peran  yang dilakoni, dan disebutlah pencitraan.

BACA JUGA: 10 Rekomendasi Aplikasi Chatting Terbaik yang Membuat Komunikasi Makin Seru

Tapi ini juga tidak salah Ibu tiri medsos adalah media televisi yang juga kerap menampailkan hedonisme itu melalui programnya yang mengeksploitasi aroma kemewahan.

Dalam Teori penyiaran memang salah satu yang digandrungi penonton apalagi di negara berkembang adalah  Kemewahan hidup, gossip, klenik dan horror.

Program ini dijamin mendatangkan iklan yang melimpah untuk memghidupi industri lembaga penyiaran. 

Dalam penyiaran itu sendiri  itu berlaku hukum imitasi. apa yang disiarkan atau di upload akan mempengaruhi pemirsa atau subscribernya.

BACA JUGA:Pasar Tradisional di Kota Palembang akan Direvitalisasi, Pembangunan Mulai September 2023

Lambat atau cepat inilah hasilnya yaitu timbulnya peniruan prilaku, peneriuan keinginan  atau penduplikatan prilaku yang ditonton di tv dan media baru  lainnya.

Salah satu penduplikatan adalah keinginan  ingin tampil gaya, tampil mewah, tampil harmonis, tampil bahagia, tampil cerdas, tampil sukses dengan memanfaatkan pangung sosial yang bebas hambatan bernama media social. Sehingga lahir pula terminology baru Bernama Pansos (panjat social).

Anomali Kehidupan

Jika kita renungi dari level berpikir yang paling rendah hingga level yang paling tinggi, hidup ini penuh dengan anomali.

Cara mengkurnya sederhana apakah yang pamer kemewahan itu betul-betul hidup mewah, apakah yang pamer kebahagiaan itu betul-betul hidup Bahagia, apakah yang pamer dalam majelis intelektual itu betul-betul memiliki kecerdasan berpikir.

BACA JUGA:Laskar Wong Kito Tetap Fokus Laga Perdana 10 September 2023 di Jakabaring, Sriwijaya FC vs Sada Sumut FC

Yang pasti medsos selain bermanfaat tetapi memiliki modhorat yang tak kalah buruknya. Apakah sampai di sini…..? ternyata tidak, jika kaum hedonis baru itu adalah seorang perempuan dengan atribut pakaian yang mencerminkan bahwa dia seorang agamis, tetapi memamerkan kepemilikin berlebih, maka timbul anomali kehidupan.

Kategori :