SUMEKS.CO - Pasangan Arie Kriting dan Indah Permata Sari, belum mendapatkan restu dari ibunda Indah. Parahnya Arie, dituding memakai ilmu hitam.
Selama ini pasangan artis tersebut tidak pernah memperdulikan apapun yang dikatakan Nursyah, ibu kandung dari Indah Permatasari.
Tapi alih-alih diam ternyata tudingan tersebut makin menerus dibicarakan di media hingga akhirnya pasangan selebriti ini angkat bicara.
“Karena ga bener, mau bicara kayak gimana juga kalau memang nggak percaya atau nggak mau dengar ya udah kita nggak bisa bicara apa-apa juga jadi yaudah diem aja sih," kata Indah, kepada media dikutip dari Youtube Intens.
Dalam keterangan tersebut Arie Kriting, yang tampak sudah memendam hal ini sejak lama mengatakan bahwa memang selam ini keduanya memilih diam untuk menunggu waktu yang tepat.
BACA JUGA:Belum Merestui, Nursyah Sebut Arie Kriting Sebagai Musuh
“Kita diam bertahun tahun nunggu waktu yang tepat mudah-mudahan bisa clear dan semakin baik,” tambah Arie Kriting.
Sebelumnya Nursyah yang merupakan ibunda dari Indah Permatasari ini menuduh sang menantu menggunakan ilmu hitam atau pelet untuk memikat anaknya bahkan parahnya dia juga menyebut bahwa Arie Kriting adalah penjahat kelas kakap.
Pernyataan tersebut dilontarkannya saat melakukan siaran langsung beberapa waktu lalu.
Nursyah mengatakan hal itu lantaran tidak terima saat netizen mengatakan Arie Kriting adalah sosok yang baik hati.
BACA JUGA:Resmi Cerai, Natasha Rizky Malah Pamer Kemesraan Panggilan Desta Abuy
Lantas hal itu membuat Nursyah murka dan menyebut Arie adalah orang yang mau dengan anaknya saja dimana ibunya yang dimaksudkan adalah dirinya dibuang bahkan menyinggung soal pembunuhan.
"Menurut anda baik ya, tapi menurut saya penjahat kelas kakap," ucap Nursyah dalam live di media sosial.
Baru-baru ini Arie Kriting menyinggung Nursyah yang selalu menuding dirinya mengenakan ilmu hitam.
Kemudian komedian stand up komedy tersebut membuat suatu acara yang bertemakan ‘Ilmu Hitam’ dimana menurutnya ini adalah ajang yang beralaskan pengalaman pribadi.