Tradisi Unik Suku Mosuo, Tak Kenal Nikah, Bebas Berhubungan dengan Pria Manapun
SUMEKS.CO - Jika berkunjung ke Provinsi Yunan, di barat daya Cina. Terulah menelusuri arah timur menuju kaki Pegunungan Himalaya, hingga tiba di pinggiran Danau Lugu, yang berbatasan langsung dengan Tibet.
Di pinggiran danau itu akan menemukan komunitas suku kuno yang berasal dari keturunan umat Budha Tibet, Suku Mosuo.
Suku ini didiami sekitar 40.000 orang, yang memiliki budaya unik dan berbeda dari kehidupan masyarakat modern. Kebudayaan di sini sangat bertolak belakang sekali dengan masyarakat dunia.
BACA JUGA:Tradisi Berbagi Istri Suku Eskimo, Tiduri Istri Orang Bakal Dapat Pujian
Suku Mosuo tidak mengenal konsep keluarga inti, ayah, ibu dan anak. Bayangkan sebuah masyarakat tanpa pernikahan, tentunya juga tidak ada perceraian.
Dalam tradisi masyarakat Mosuo, wanita tidak mengenal istilah suami. Karena memang tidak ada pernikahan di sana.
Tradisi Unik Suku Mosuo, Tak Kenal Nikah, Bebas Berhubungan dengan Pria SUMEKS.CO - Jika berkunjung ke Provinsi Yunan, di barat daya Cina. Terulah menelusuri arah timur menuju kaki Pegunungan Himalaya, hingga tiba di pinggiran Danau Lugu, yang berbatasan--
Keluarga dalam komunitas Mosuo terdiri dari ibu, anak dan nenek. Suku Mosuo juga dijuluki sebagai kerajaan perempuan. Semua kendali, diputuskan oleh kaum perempuan.
Wanita telah memimpin Mosuo selama 2.000 tahun. Pria justru tidak dihormati selayaknya suku yang ada di berbagai belahan dunia.
BACA JUGA:3 Suku di Indonesia Bermata Biru, Dikenal Bengis, Ada yang Makan Manusia Mentah-mentah
Perempuan Mosuo bebas memilih pasangan seksual, tanpa perlu adanya ikatan. Dimulai usia 13 perempuan Mosuo sudah dianggap dewasa, dan bisa memulai melakukan hubungan suami istri.
Mereka akan diberikan kamar pribadi sendiri. Selanjutnya mereka akan mengundang pria dan bebas memilih pria yang mereka sukai untuk berhubungan badan, tanpa ada ikatan pernikahan.
Walau hubungan intim itu dilakukan hanya satu malam. Bahkan wanita diperbolehkan untuk mengajak pria yang berbeda di berbagai kesempatan, tanpa ada yang bisa melarang.
Jadi jangan heran jika seorang laki-laki akan menyelinap masuk ke kamar perempuan untuk bercinta. Lalu pulang sebelum matahari terbit. Pihak keluarga mereka juga tidak akan ikut campur.
BACA JUGA:Orang Asing Bisa 'Cicipi' Istri Suku Eskimo, Syaratnya Sangat Mudah
Meski sudah umum, tapi mereka tidak boleh menyebut siapa saja yang pernah menjadi pasangan atau yang pernah tidur dengan mereka.
Ketika sedang tidur bersama pria juga wajib untuk menaruh topi di gagang pintu, untuk memberi tanda bahwa tidak boleh ada pria lain yang masuk ke kamar tersebut.
Jika terjadi kehamilan akibat hubungan aktivitas seksual tersebut, sang wanita akan tetap memelihara kehamilannya, melahirkan dan membesarkan anak tersebut. Tidak akan pernah ambil pusing siapa ayah dari bayi yang dilahirkannya.
Masyarakat Mosuo tidak mengenal adat pernikahan, hal yang wajar jika seorang anak tidak tahu siapa ayah biologisnya. Bagi mereka semua orang sama. Jadi tidak ada yang peduli diapa ayah mereka.
BACA JUGA:Doti, Ritual Mengerikan Suku Kajang, Tanpa Menyentuh Bisa Habisi Satu Keluarga Sekaligus
Mereka bekerja bersama menikmati hidup dan bermain di waktu luang. Perempuan pun tidak akan pernah diberikan stigma buruk dalam sistem perkawinan ini.
Mereka tidak mengenal istilah perzinahan maupun anak haram. Ayah biologis dari sang anak sama sekali tidak diperbolehkan untuk mencari nafkah, tinggal bersama maupun mendidik anaknya.
Sementara peran laki-laki akan ditugasi membangun rumah, menyembelih ternak, menyiapkan upacara kematian, berperang ketika dibutuhkan atau memancing.
Jika mereka tidak memiliki pekerjaan, biasanya hanya Nongkrong dan kumpul-kumpul dan cenderung hanya hidup untuk rutinitas malam hari saja alias bercinta.
BACA JUGA:Iki Palek Tradisi Potong Jari dari Suku Dani Lembah Baliem Papua yang Mengerikan Tapi Bermakna
Uniknya konsep berganti-ganti pasangan bagi wanita musuh adalah sebagai pelampiasan dan pelepas lelah dari pekerjaan berat, yang mereka jalani sehari-hari.
Meski sejarah mencatat, orang Mosuo pernah hidup layaknya keluarga normal. Layaknya kebanyakan orang, hanya saja dahulu kala para perempuan sering ditinggal oleh suami mereka, untuk berdagang di jalur sutra, dari China ke India.
Tradisi Unik Suku Mosuo, Tak Kenal Nikah, Bebas Berhubungan dengan Pria SUMEKS.CO - Jika berkunjung ke Provinsi Yunan, di barat daya Cina. Terulah menelusuri arah timur menuju kaki Pegunungan Himalaya, hingga tiba di pinggiran Danau Lugu, yang berbatasan--
Karena kesepian dan sakit hati, mereka memutuskan untuk hidup dan kawin tanpa ikatan. Mereka pulalah yang melakukan segala sesuatunya tanpa melibatkan lelaki.
Walaupun hal ini dianggap tidak wajar oleh banyak masyarakat, namun bagi mereka hal tersebut merupakan tradisi yang harus dijaga. Untuk menghindari masalah sosial, sejak tahun 1970 pemerintah mendorong orang Mosuo untuk mengubah kebiasaan mereka.*