BACA JUGA:MASYAALLAH! 3 Tanda Allah Sedang Menaikkan Derajat Hambanya, dari Banyaknya Masalah Hingga Kesedihan
"Jangan dipercaya orang-orang seperti itu. Saya tidak tahu orangnya siapa, itu namanya sudah membuat kegaduhan di dalam negeri ini," tegasnya.
Buya Yahya juga berharap, hendaknya seorang ulama memiliki wawasan yang lebih luas, dan jangan membuat kegaduhan di dalam masyarakat Indonesia.
"Mungkin belajarnya masih kurang, ilmu itu gampang. Pendidikannya dimana, kalau orang pandai ngomong tidak ada jaminan. Dan orang-orang seperti itu aneh," tegasnya.
Buya Yahya juga mengimbau kepada para Asatidz supaya bisa memahami perbedaan para ulama. Kalau tidak suka, hendaknya jangan membuat orang lain gelisah.
"Al-Fatihah ini bukan hanya untuk salat dan ruqyah saja. Siapa orang itu, mau membodohkan orang Indonesia. Jangan didengar orang seperti itu, bahaya orang semacam itu bisa meracuni anda nanti," katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan, Syeikh Assim Al-Hakeem yang merupakan seorang cendekiawan Islam terkemuka internasional, sedang melakukan safari dakwahnya ke Indonesia.
Pria yang lahir di Arab Saudi pada tahun 1962 ini, sempat membuat heboh publik Indonesia. Betapa tidak, Syeikh Assim Al-Hakeem membuat pernyataan kontroversial bahwa membaca surat Al-Fatihah pada saat pelaksanaan salat itu merupakan bid'ah.
Hal itu dikutip SUMEKS.CO dari unggahan akun Snack Video ID : budisetiyawan739, 25 Juli 2023. Video tersebut berdurasi 2 menit 27 detik.
BACA JUGA:MASYAALLAH! Syekh Imran Hosein Sebut Indonesia Tempat Paling Tepat Disinggahi Jelang Kiamat
"Setelah membaca Al-Fatihah, kalian membaca surat lainnya. Kemudian, takbir lalu ruku'? Saya tidak ingin kelak di hari kiamat, Allah bertanya kepadaku kenapa mereka berbuat bid'ah," tegasnya.
Syeikh Assim Al-Hakeem yang tumbuh dalam keluarga yang religius, sejak muda Syeikh Assim Al-Hakeem sudah tertarik dengan studi Islam. Syeikh Assim Al-Hakeem, tidak ingin dirinya jadi orang yang bersalah dihadapan Allah SWT.
"Pernahkah disebutkan pada kitab hadis bahwa Nabi Muhammad membaca Al-Fatihah dalam keadaan seperti ini. Iya apa tidak? Tidak pernah," ungkapnya.
Lalu, Syeikh Assim Al-Hakeem kembali bertanya kepada jemaah pengajian di Indonesia, apakah manusia sekarang lebih pandai daripada Nabi Muhammad SAW, tentunya tidak.