Ia mengaku, fungsi bangunan seperti hotel, yang sudah terdapat resepsionis dan kamar, yang disebutnya wisma tamu itu, supaya wali santri tidak intervensi ke dalam asrama pelajar.
Meski hotel juga sebenarnya juga melayani tamu. Ia mengklain, cara yang ia gunakan merupakan sistem modern.
"Sehingga santri yang ingin bertemu orang tuannya datanglah ke wisma tamu. Itu sistem modern, jadi bukan hotel, wisma tamu," katanya.
Penyataan Panji Gumilang yang menolak dikatakan hotel tersebut, langsung mendapatkan komentar netizen. Bahkan, netizen menulis tarif wisma tamu Al Zaytun itu.
"satu mlm 500 rb," tulis akun @User_1618897656887.
"beda istilah , fungsinya sama juga dg hotel untuk penginapan tamu...sekarep mu ngomong," tulis @DARNO MSWARDI.
Disisi lain, Ponpes Al Zaytun Indramayu akan meluncurkan 2 kapal dari galangan menuju lautan.
Rencana ini menjadi bukti, Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang seakan tidak peduli dengan penyegelan Pemkab Indramayu terhadap galangan kapal, yang belum melengkapi izin itu.
BACA JUGA:Merajuk Nih? Ridwan Kamil Ogah Temui Panji Gumilang, Tabayun Cuma 'Pamer' Al Zaytun Indramayu
Kapal Gunung Surowidi dengan perizinan atas nama Syekh Panji Gumilang, dan kapal Gunung Pulosari dengan dokumen perizinan atas nama istri Panji Gumilang, akan diluncurkan.
Peluncuran dua kapal penangkap ikan dengan bobot 300 dan 600 gross ton, menjadi tanda dimulainya era blue economy, yang selalu digadang-gadang Panji Gumilang.
Setelah peluncuran dua kapal itu, akan dibangun juga kapal Kanjeng Ratu Kalinyamat. Namun, kapal ini bukan kapal ikan seperti pendahulunya, melainkan kapal penumpang, yang dibangun galangan kapal PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana.
Galangan kapal Al Zaytun yang telah disegel Pemkab Indramayu, Jawa Barat, Oktober 2022 lalu.
Walau disegal, lantaran belum melengkapi izin, tahun ini Panji Gumilang mentargetkan pembangunan 12 kapal, telah selesai 5 kapal.