Kemudian, pada kesempatan wawancara tersebut, Gusdur juga mengungkapkan, bahwa Karni Ilyas memberikan bocoran kepadanya untuk bongkar-bongkaran soal baiat ala Negara Islam Indonesia (NII) di Ponpes Al-Zaytun Indramayu.
"Inikan jelas-jelas makar. Kok ada Negara dalam Negara dibiarkan," tegasnya.
Pada 17 tahun yang lalu, Gusdur berucap bahwa saat itu Ponpes Al-Zaytun Indramayu sedang mengalami kepanikan yang luar biasa, dan sibuk untuk menyelamatkan diri.
BACA JUGA:Kini Jadi Kontroversi, Gusdur Ternyata Pernah Prediksi Al-Zaytun: Tak Ada Manfaatnya Untuk Bangsa
"Intinya sekarang ini seluruh jajaran Zaytun sedang panik dan super sibuk bagaimana menyelamatkan diri. Ini harus kita lawan bersama, apa artinya saya sendirian," lanjutnya.
Terkait banyaknya orang yang menyerang Ponpes Al-Zaytun Indramayu kala itu, Gusdur mengatakan, bahwa sebenarnya orang-orang itu kurang kritis, ditengah orang yang buta dan membuta.
"Tapi masih baguslah mereka masih mau mengkritisi Zaytun. Zaytun itu bukan sekedar isu sesat, Zaytun itu musuh kemanusiaan, musuh bersama kita semua. Ia bagai mesin penghancur masa depan anak bangsa, zaytun itu alat iblis untuk merusak tatanan masyarakat," jelasnya.
"Bayangkan saja anak-anak mahasiswa itu disuruh nipu orangtuanya sendiri katanya teknis, teknis Mbahmu, nipu yah nipu. Kalo ada orang masih percaya dengan gombalannya Zaytun, orang tersebut pasti orang munafiq," sebutnya.