Pada saat peresmiannya, selain dihibur dengan seni tari juga menampilkan kesenian paduan suara yang diiringi musik Marawis.
BACA JUGA:Kuliti Fatwa MUI tentang Ponpes Al Zaytun Indramayu, Warganet Kecam Pablo Benua: Pansos Aja Lu
Masih dalam unggahan, dituliskan didalam thumbnail menanyakan pendapat pantaskah peresmian Gereja dihibur pakai Marawis?
Sebagian besar warganet pun nyatakan pendapat yang sangat kontra terhadap peresmian salah satu gereja menggunakan Marawis.
Warganet menganggap, bahwa peresmian yang diisi iringan musik Marawis merupakan suatu bentuk toleransi antar agama, namun toleransi yang kebablasan.
"Itu bukan toleransi, tapi pendangkalan iman dan ilmu tentang agama Islam," tulis komentar akun @Hj.Her******.
Senada juga dikomentari oleh akun @Che****** yang menuliskan komentarnya "toleransi ga gini cara nya, ini cara yg salah dan rusak akhlak kalian".