Menurutnya, bagaimana mungkin NU dan Muhammadiyah disebut bakul sampah demokrasi tanpa landasan dan dasar yang jelas.
Dikatakan naraotor, kalau Faisal memang sungguh-sungguh ingin mengkritik kekurangan NU dan Muhammadiyah.
Seharusnya, lanjut narator Faisal Assegaf bisa menggunakan pilihan narasi atau istilah yang lain, bukan menggunakan narasi yang terkesan melecehkan.
"Mau diakui atau tidak NU dan Muhammadiyah adalah dua ormas yang berjasa bagi perjalanan Indonesia," kakta narator Belmendo.
Lebih lanjut dikatakan narator, NU dan Muhammadiyah berperan penting bagi proses demokratisasi di negara kita ini.
NU dan Muhammadiyah juga berperan menjaga demokrasi dengan mempromosikan ajaran Islam yang toleran dan inklusif.
Banyak tokoh NU dan Muhammadiyah yang berjuang untuk pendidikan keadilan sosial dan mensejahterakan masyarakat.
Bukankah itu semua bagian dari kerja untuk menjaga demokrasi yang sehat.
BACA JUGA:Makin Parah, Santri Ponpes Al Zaytun Sebut Megawati Ratu Balqis dan Panji Gumilang Nabi Baru
Mudah-mudahan warga NU dan Muhammadiyah tidak terpancing menanggapi tulisan Faisal itu secara emosional mengkritik lah dengan akal sehat. *