"Alangkah baiknya kan kalau semua pesantren bisa nyanyi lagu Yahudi, bisa nyanyi lagu Tionghoa, bisa nyanyi lagu India, benar nggak? Jangan hanya lagu bahasa Arab," kata Monique.
Monique juga sangat menyayangkan ribut-ribut mempersoalkan Al Zaytun. Menurutnya mengapa tidak dari dulu.
"Sekarang pertanyaan saya, kenapa tidak dari dulu, td Pak MUI sudah bilang perna 2003 ada satu fatwa ada indikasi sesat, kenapa tidak langsung ditindak?," kata Monique.
Tentu saja pertanyaan itu membuat Taufik Hidayat yang juga hadir sebagai narasumber pada program televisi swasta nasional itu, geram.
"Ini Indonesia mbak, jadi mbak itu sudah pada wilayah pribadi-pribadi kami. Menurut saya ini korbannya Al Zaytun ini. Yang namanya toleransi itu ada batasnya, Jangan semua itu boleh. Toleransi yang kebablasan itu dari mana, mereka cuma nyanyikan lagu Yahudi," tegas Taufik.
Sedangkan pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang begitu cinta mati kepada Yahudi. Dari salam, lagu Yahudi, hingga mendoktrin santrinya pun begitu kuat dilakukan agar otak santrinya dipenuhi Yahudi.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun itu menjawab atas lagu Hevenu Shalom Alehem, yang kerap dinyanyikan di lingkungan Al Zaytun.
Dilansir SUMEKS.CO dari akun TikTok @Liputan6SCTV, Panji beralasan lagu Hevenu Shalom Alehem bukanlah lagu orang Yahudi. Melainkan lagu itu lagu orang Ibrani.
"Itu bukan lagunya orang Yahudi, lagunya orang Ibrani. Sama dengan Assalamu'alaikum. Sama dengan punten. Sama dengan selamat pagi, selamat siang," kata Panji, dengan wajah yang nampak tidak garang lagi.
Panji Gumilang pun menjelaskan, arti dari Hevenu Shalom Alehem sama dengan Assalamu'alaikum. Cuma bahasa saja yang beda.
"Sesekalilah berbahasa Ibrani. Jangan bahasa Arab terus. Artinya sama. Hevenu Shalom Alehem sama dengan Assalamu'alaikum. Gak usah heranlah," ucap Panji.
Lagu Hevenu Shalom Alehem sudah menjadi wajib bagi Pondok Pesantren Al Zaytun. Mulai dari pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang hingga warga Al Zaytun, kerab menyanyikan lagi ini.
Namun dari sebuah video yang beredar di media sosial, lagu ini biasanya dinyanyikan dalam kebaktian agama Yahudi. Dalam video akun TikTok @Fajar Official 2023, beberapa perempuan cantik menyanyikan lagu itu.