Gali Ilmu Literasi Digital, Ruang Digital, Ruangnya Warga Belajar
SURABAYA, SUMEKS.CO - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital bersama kelompok masyarakat dan komunitas di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Minggu, 25 Juni 2023.
Gali Ilmu Literasi Digital Surabaya menghadirkan narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya untuk meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat umum dalam menggunakan teknologi digital dengan lebih optimal, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya edukasi literasi digital untuk mewujudkan ekosistem digital yang aman, nyaman, dan produktif.
Kegiatan ini diselenggarakan di Ballroom Palm Park Hotel, dengan dihadiri oleh 750 peserta dari kelompok masyarakat, komunitas, masyarakat umum, serta mitra-mitra terkait sebanyak secara luring.
Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa kapasitas literasi digital masyarakat Indonesia dinilai “sedang”, yaitu sebesar 3.54 dari 5.00.
BACA JUGA:Petani Senang, Harga TBS Kelapa Sawit Masih Stagnan Rp1.580 Per Kilogram
Berdasarkan hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat untuk melakukan literasi kepada masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 Pilar Utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kegiatan dibuka oleh Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kita sudah masuk di tahun politik, maka kita juga harus terus meningkatkan kemampuan dalam literasi digital untuk dapat menciptakan ruang digital yang positif.
“Terlebih kita sudah memasuki masa-masa tahun politik di mana hoaks dan disinformasi bertebaran di ruang digital, maka dari itu literasi digital sangat krusial di era digital ini karena dapat memberi manfaat untuk kita dalam mengakses informasi dan memanfaatkan informasi dengan baik dalam ruang digital” ujar Semuel.
Sambutan dilanjutkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin yang menjelaskan fungsi program Klinik Hoaks dari Diskominfo Jawa Timur sebagai pelayanan bagi masyarakat dalam mencegah berita hoaks, “Ini adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Pemprov Jatim untuk memberi ruang kepada kita untuk mengetahui atau mengecek apakah berita yang kita dapatkan itu berita fakta, hoaks, disinformasi atau ujaran kebencian. Caranya nanti Bapak Ibu bisa kunjungi website Klinik Hoaks Jatim, nanti dalam waktu maksimal 24 jam tim kami akan menjawab dengan mengklarifikasi dari setiap permintaan yang masuk.” jelas Sherlita.
BACA JUGA:ASN Diminta Tingkatkan Kapabilitas, Kinerja dan Tanggungjawab
Sesi Obral-Obrol Literasi Digital - Makin Cakap Digital dengan 4 Pilar Literasi Digital
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan sesi Obral-Obrol Literasi Digital (OOTD) dengan tema Makin Cakap Digital dengan 4 Pilar Literasi Digital yang dibuka oleh CEO Next Generation Indonesia, Khemal Andrias dengan memaparkan materi tentang Makin Cakap Digital.
Ia menyampaikan bahwa masyarakat harus memiliki modal yang cukup untuk melawan kejahatan digital seiring bertambahnya konten negatif yang bermunculan di sosial media.
“Semakin meningkatnya durasi penggunaan sosial media, bisa jadi kejahatan digital juga ikut meningkat. Padahal sumber hoaks yang paling banyak itu adalah sosial media itu sendiri dan itu adalah sesuatu yang harus kita lawan bersama. Jadi apa modalnya? Modalnya itu adalah CABE, yang dimana itu adalah dengan menguasai 4 pilar literasi digital yaitu Cakap, Aman, Budaya, dan Etika dalam bermedia digital.” jelas Khemal.