Para gadis suku Kreung mempercayai kekuatan seksual mereka dan memiliki pemahaman yang baik dalam menghadapi laki-laki.
Cara Cari Jodoh Gadis Suku Kreung, Dibuatkan Bilik Asmara, Bebas Bercinta dengan Pria Berbeda Tiap Malamnya
Namun demikian, suku Kreung tetap menghormati dan menghargai perempuan.
Dalam hal ini, mereka mengapresiasi emansipasi wanita. Para perempuan memiliki kebebasan penuh untuk memilih pasangan hidup mereka sendiri.
Berkat tradisi ini, angka perceraian sangat jarang terjadi di kalangan suku Kreung.
BACA JUGA:Inilah Rahasia Kecantikan Wanita Suku Himba, Mandi Asap 2 Kali Sehari Oleskan Lemak dan Oker Merah
Dalam hal ancaman kehamilan di luar pernikahan, Suku Kreung tidak merasa takut sama sekali. Secara umum, tidak semua pria yang datang ke gubuk cinta akan dilayani untuk kegiatan seksual.
Jika seorang wanita tidak tertarik pada seorang pria, hubungan intim jarang terjadi, meskipun mereka berada di gubuk cinta yang disediakan.
Menurut laporan dari kumparan.com, keputusan mengenai hubungan dan aktivitas apa yang akan dilakukan saat kencan ditentukan oleh perempuan. Apakah hanya sekadar bercengkrama atau berhubungan seksual.
Karena gubuk cinta merupakan wilayah kekuasaan sang wanita, mereka diperbolehkan mengundang siapa pun yang mereka inginkan ke gubuk tempat tinggal mereka.
Bahkan, wanita-wanita tersebut boleh memiliki lebih dari satu kekasih saja selama masa seleksi mencari pasangan hidup.
Sebagai tamu, pria-pria tersebut tidak diizinkan untuk bersikap agresif. Para pria Kreung diajarkan untuk memperlakukan wanita dengan sopan dan hormat. Jika mereka melanggar aturan ini, akan ada sanksi adat yang harus mereka terima.
Bagi Suku Kreung, istilah "perawan" atau "pelacur" tidak dianggap penting.
Dalam masyarakat Kreung, keperawanan wanita bukanlah hal yang utama.
Yang terpenting adalah menemukan pasangan yang tepat untuk menjalani hidup bersama dan membentuk keluarga.