Dalam hitungan menit, bus keluar dari badan jalan, tergelincir lalu terperosok ke jurang di sisi jalan.
Seorang penumpang, Sumarno menceritakan, insiden itu terjadi sangat cepat.
“Mau menanjak tidak kuat. Jadi bus mundur dan menabrak dinding pembatas. Terus terbalik,” kata dia.
Tidak ada korban jiwa.
BACA JUGA:Bus Putra Rafflesia Tujuan Solo Bengkulu Masuk Jurang di Jalan Lintas Lahat, Nasib Penumpang?
“Tapi beberapa penumpang luka ringan. Cuma sopir yang patah tangan,” bebernya.
Kecelakaan bus ini bukan yang pertama.
Paling parah terjadi 23 Desember 2019 lalu.
Saat itu, total 28 penumpang meninggal dan 13 lainnya terluka.
Saat itu, Bus Sriwijaya BD 7031 AU alami kecelakaan tunggal juga di wilayah Pagaralam.
Lokasi persisnya, jalan lintas Pagaralam-Lahat Km 9 Desa Plang Kenidai, Kelurahan Plang Kenidai Kecamatan Dempo Tengah. Kejadiannya malam hari, pukul 23.00 WIB.
Bus besar ini menabrak dinding penahan tikungan Lematang Indah.
Setelahnya, sang sopir hilang kendali. Bus kemudian nyelonong masuk ke dalam jurang dengan kedalaman kurang lebih 150 meter.
Lalu jatuh ke dasar aliran Sungai Lematang.