Karenanya, mereka berdua nekat. Meski pun tahu resiko kalau tertangkap, tuntutannya bisa pidana mati.
Mirisnya, uang yang mereka dapatkan habis untuk foya-foya dan main judi slot.
Untuk pengantaran paket sabu-sabu itu, ada seseorang yang memandu keduanya melalui handphone (HP).
“Siapa pemesannya dan ke mana mengedarkannya, kami tidak tahu,” tambah Tomi.
BACA JUGA:Baru 2 Bulan Bebas Penjara, Memo Jualan Sabu Keliling Kampung Tangga Buntung
Perintah yang mereka dapatkan, begitu berhasil mengambil 20 kilogram sabu-sabu itu, mereka harus membawa dan menyerahkannya kepada Andi.
Mengikuti panduan dari Hp. Kami ada yang arahan harus mengantar ke siapa barang ini,” tuturnya.
Tomi mengaku, dia belum lama keluar dari penjara dalam kasus yang sama. (afi/mh/*)