Maksudnya begini, dengan gaji UMR yang diterima saban awal bulan, tentunya ada pengeluaran tetap dirogoh. Biasanya pengeluaran itu menjadi biaya rutin tiap bulan dan jumlahnya cukup besar.
Misalnya, uang untuk makan, uang bensin atau transportasi, untuk menabung ataupun untuk memberi orang tua. Biaya rutin seperti ini tidak bisa dihindari. Karena harus disisihkan terlebih dahulu.
Namun semua bisa disiasati dan diatasi. Jikapun pejuang UMR masih tinggal bersama orangtua, maka sebaiknya, makan siang tetap saja dirumah. Hindari makan di resto atau warteg sekalipun.
Ataupun jika jarak rumah dengan kantor dirasakan cukup jauh, penjuang UMR boleh bawa bekal makan dari rumah. Dipastikan tips seperti ini mampu menekan cost rutin.
2.Pilih Skema Pembelian Rumah
Ukur kemampuan tabungan. Metode pembelian seperti apa yang akan kita pilih. Kemudian lakukan survey skema pembelian rumah yang ditawarkan oleh developer.
Jika memiliki metode KPR, kalau bisa cari yang tidak mengharuskan menyetorkan uang muka atau DP.
Biasanya, jika ada developer perumahan yang menawarkan skema cicilan atau KPR tanpa DP, diwajibkan melakukan deposit tabungan untuk jangan waktu tertentu.
3. Butuh Komitmen dan Motivasi kuat
Pejuang Gaji UMR butuh komitmen dan motivasi yang kuat jika ingin membeli rumah. Harus diakui ketakutan tidak mampu membayar cicilan menjadi momok yang menakutkan bagi karyawan dengan gaji UMR.
Karena itu, harus punya motivasi dan mental tahan banting. Mental harus disiapkan, karena memang secara realistis membeli rumah dengan gaji umr butuh perjuangan keras.
Apalagi jika menggunakan KPR dengan tenor cicilan kredit di bawah 3 tahun. Sebaiknya ada target untuk selesai dalam 2 hingga 3 tahun. Menurutnya, penting untuk tidak hanya beli rumah, tapi juga membangun aset.