“Salatnya itu kenapa begini, itu ditonton oleh 3,6 juta kali tayang. Saya bukan mau membela Panji Gumilang,” tegasnya.
Ikhsan mau menerangkan seterang-terangnya, dengan sejujur-jujurnya bahwa apa yang dituduhkan banyak banget yang keliru.
“Pisahkan antara Al Zaytun dan NII”, katanya.
Santri-santri itu nggak ngerti dengan NII, meskipun orang tuanya ada yang terafiliasi dengan NII.
Diangkatan saya itu fifty-fifty, jadi 50-50. Dikenal santri dalam dan santri luar.
Ikhsan menujukkan ijazahnya dan berusaha meluruskan bahwa tak benar ada ajaran yang menyimpang selama dia 6 tahun belajar di Ponpes tersebut.
Meski dia mengakui bahwa para santri sebagian adalah anak dari orang-orang NII.
“Saya orang pertama mempertanyakan kok begini Panji Gumilang,” ujarnya setelah mengetahui cara salat saat Idul Fitri di almamaternya itu.
BACA JUGA:Panji Gumilang 'Dikuliti' Pendiri Al Zaytun, Dipenjara 10 Bulan Palsukan Tanda Tangan Pendiri
Ikhsan sekolah 6 tahun, dari tahun 2000 sampai dengan 2006.
Sebelumnya Ken Setiawan, salah satu mantan pengurus Ponpes Al Zaytun, terang-terangan membuka fakta terbaru mengenai kesesatan yang terjadi di Ponpes Panji Gumilang tersebut.
“Mas Ken banyak yang keliru, itu pisahkan antara Al Zaytun dan NII mas,” tegas Ikhsan yang membantan keterangan Ken yang memojokkan santri di Al Zaytun.
Katanya, Al Zaytun itu dibawah YPI atau Yayasan Pesantren Indonesia.
BACA JUGA:Panji Gumilang 'Dikuliti' Pendiri Al Zaytun, Dipenjara 10 Bulan Palsukan Tanda Tangan Pendiri
“Santri pada masa saya itu dipastikan nggak ngerti apa soal NII,” tegasnya.