Namun kelembaban yang tinggi ini juga dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, yang pada akhirnya dapat mengurangi pertumbuhan awan hujan di wilayah lain.
2. Perubahan pola angin
Perubahan pola angin yang terkait dengan perubahan iklim juga berperan dalam penurunan pertumbuhan awan hujan.
Pola angin yang berubah dapat mempengaruhi distribusi kelembaban dan udara di atmosfer, serta mengubah pola pembentukan awan.
Akibatnya, wilayah yang sebelumnya mengalami pertumbuhan awan hujan yang baik dapat mengalami penurunan signifikan dalam pembentukan awan dan curah hujan.
3. Peningkatan polusi udara
Peningkatan polusi udara juga dapat mempengaruhi pertumbuhan awan hujan.
Partikel-partikel polutan dalam udara dapat bertindak sebagai inti pembentuk awan, yang berarti bahwa mereka dapat mempengaruhi proses pembentukan dan pertumbuhan awan.
Polusi udara yang tinggi dapat mengurangi jumlah inti pembentuk awan yang alami, sehingga menghambat pembentukan awan hujan.
4. Deforestasi
Deforestasi atau penggundulan hutan juga berkontribusi terhadap penurunan pertumbuhan awan hujan.
Hutan-hutan memiliki peran penting dalam siklus air dan menjaga kelembaban atmosfer.
Ketika hutan ditebang, kelembaban yang dihasilkan oleh evapotranspirasi pohon berkurang, sehingga dapat mengurangi pembentukan awan dan curah hujan di wilayah tersebut.