Sudah 10 Tahun Gerakan Kembali ke Angkutan Umum di Palembang, Tapi Culturenya Mulai Hilang, Ini Penyebabnya
SUMEKS.CO, PALEMBANG – Sudah 10 tahun gerakan kembali ke angkutan umum di kota Palembang digalakkan, tapi culturenya sudah mulai hilang, ternyata ini yang jadi faktor penyebabnya?
Padahal, kebiasaan masyarakat Kota Palembang menggunakan transportasi umum diperkirakan berada di level 50 persen.
Itu berimbang dengan pengguna kendaraan pribadi yang juga sekitar 50 persen.
BACA JUGA:Sewakan Angkutan Ekspedisi, Karyawan Ini Dibayar Rp292 Juta dengan Bilyet Giro Kosong
Berkurang atau belum masifnya penggunaan transportasi umum oleh masyarakat lantaran masih kurangnya fasilitas, konektivitas, akses serta sosialisasi ke masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
Ketua MTI Sumsel 2023-2026, Hardayani, mengatakan, masyarakat belum memilih transportasi umum karena minatnya banyak lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor pribadi.
“Di sisi lain masih kurang sosialisasi dan akses, seperti stroller yang susah, infrastruktur belum memadai, hingga konektivitas kenyamanan, dan lainnya,” sampainya usai dilantik sebagai Ketua MTI Sumsel di Ruang Parameswara Setda Kota Palembang, Selasa, 20 Juni 2023.
BACA JUGA:Warga Minta Ketegasan Pemerintah, Aksi Massa Blokir Angkutan Batubara Terus Berlanjut
Menurutnya, MTI menginginkan kemajuan transportasi umum atau massal berjalan sesuai rencana.
Seperti LRT ada tambahan feeder untuk mempermudah masyarakat menggunakan angkutan umum.
“Adakan kerja sama dengan pihak LRT untuk lebih mempromosikannya ke masyarakat, kemudian merencanakan master plan transportasi, konektivitas kenyamanan, dan lain-lain,” ujarnya.
BACA JUGA:Polres Muara Enim Lakukan Patroli Jam Rawan Angkutan Batubara Melintas
Ada penelitian perkembangan kawasan 16 Ilir, kaitannya angkutan massal ke sungai dimana semua angkutan massal ini terkoneksi ke kawasan, baik darat maupun sungainya.
“Kita di MTI ada program jangka pendek menengah dan panjang. Dalam waktu dekat kita akan meneruskan program yang ada, melakukan penelitian, memberikan advokasi pada stakeholder seperti Dishub, Polisi, dan PU,” tambahnya.