Tapi, pihaknya fokus pengecekan di lapak jualan hewan kurban dan pengecekan ke kandang milik peternak.
Di Lubuklinggau ini peternak sekaligus penjual ada sekitar 15 titik. Itu 10 peternak kambing dan 5 peternak sapi.
Paling banyak di wilayah Lubuklinggau Timur dan Lubuklinggau Selatan dan juga Lubuklinggau Utara.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha 1444 H, Penjual Hewan Kurban di Kayuagung Mulai Marak, Kambing Dijual Rp 2,5 Juta
“Tapi kalau lapak jualan musiman itu banyak,” katanya.
Pengecekan yang dilakukan meliputi umur, penampakan fisik, penyakitnya.
“Kita hanya melihat fisik saja, kalau sampai pemeriksaan laboratorium belum. Karena kita tidak punya labor,” ungkapnya.
Menurutnya, hewan sakit bisa dilihat dari fisiknya dulu.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha 1444 H, Penjual Hewan Kurban di Kayuagung Mulai Marak, Kambing Dijual Rp 2,5 Juta
Orang juga tidak membeli untuk hewan kurban kalau hewan tampak sakit.
“Jika ada secara fisik terlihat sakit. kita minta untul dipisahkan dari hewan lain,’’ ujarnya.
Dia mengungkapkan mengacu tahun lalu, kebutuhan hewan kurban di Kota Lubuklinggau, sapi sekitar 600 ekor dan 1.000 ekor kambing.
“Mungkin kebutuhan tahun ini sama dengan tahun lalu. Pengepul di Lubuklinggau jika kurang akan mengambil hewan kurban ke Musi Rawas,” katanya.
Menjelang hari raya kurban, pihaknya tidak melakukan vaksin PMK.
“Vaksin kita lanjutkan lagi setelah lebaran. Tidak bagus hewan kurban dipotong baru selesai divaksin,” pungkasnya.