Kota Palembang Genap Berusia 1.340 Tahun, Begini Sejarah Ibukota Provinsi Sumsel Ini

Kamis 15-06-2023,06:22 WIB
Reporter : Suci
Editor : rappi

Kota Palembang Genap Berusia 1.340 Tahun, Begini Sejarah Ibukota Provinsi Sumsel Ini

PALEMBANG, SUMEKS.COPalembang, ibukota Provinsi Sumatera Selatan merupakan kota tertua di tanah air yang akan merayakan hari jadi ke-1340, pada 17 Juni 2023.

Menurut sejarahnya lewat prasasti Kedudukan Bukit yang berangka 16 Juni 682, saat itu penguasa Sriwijaya didirikan Wanua didaerah yang sekarang disebut sebagai Kota Palembang.

Topografi menunjukkan bahwa Mota Palembang dikelilingi oleh air yang bersumber dari sungai, rawa dan air hujan.

Kota Palembang ini memiliki luas wilayah mencapai 400,61 Km² dengan penduduk yang memadati kota lebih dari 1,7 juta jiwa pada tahun 2022 lalu.

BACA JUGA:HUT Kota Palembang ke-1340 Tahun 2023, Disdik Minta Sekolah Adakan Perlombaan

Dalam sejarah, nama Palembang kemungkinan berasal dari bahasa Melayu. Dimana Pa atau Pe yang berarti kata menunjukkan suatu tempat atau keadaan, sedangkan lembang atau lembeng memiliki arti tanah yang rendah atau lembah akar yang membengkak karena lama terendam.

Jadi dapat disimpulkan Palembang adalah genangan air atau suatu tempat yang digenangi oleh air.

Kondisi alam yang banyak digenangi air ini menjadi modal untuk masyarakat.  Dimanfaatkan menjadi sarana transportasi yang sangat vital, ekonomis, efisien dengan daya jangkau serta kecepatan yang tinggi.

Di Kota Palembang terdapat Sungai Musi dengan panjang 750 Km yang membelah kota yang kemudian dibagi menjadi dua keresidenan yaitu daerah ulu dan ilir.

BACA JUGA:UPDATE! Bappeda : Pembangunan Kota Palembang Masuk Level Hijau dan On The Track

Sungai Musi ini menjadi urat nadi perekonomian dengan Jembatan Ampera yang dibangun megah sepanjang 1.177 meter membentang di atas Sungai Musi.

Jembatan Ampera ini didirikan pada tahun 1962 yang dibangun dengan harta rampasan Jepang serta menggunakan tenaga ahli dari jepang.

Di kota Palembang terdapat Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin, yang merupakan masjid terbesar di Kota Palembang dengan kapasitas jemaah mencapai 15.000.

Kemudian ada Taman Purbakala Bukit Siguntang, yang terletak di perbukitan sebelah barat Kota Palembang. Dimana banyak menyimpan peninggalan dan makam kuno kerajaan Sriwijaya.

BACA JUGA:Kualitas Udara di Kota Palembang Baik, Kepala Dinas DLHK : Kondisi ISPU Valid

Salah satu museum yang terletak ditengah kota yang berada disekitar Masjid Agung dan Jembatan Ampera dengan benda-benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan yaitu Monumen Perjuangan Rakyat atau Monpera.

Kota Palembang ini memiliki komunitas masyarakat Tionghoa yang cukup besar.

Pempek yang merupakan makanan khas Palembang ini merupakan makanan khas Melayu Palembang yang sudah dikenal diseluruh Indonesia.

Menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan juga sagu, kini masyarakat Palembang berhasil mengembangkannya dengan variasi dan jenis pempek.

BACA JUGA: Pempek Palembang Makin Mendunia Setelah Masuk Daftar Makanan Seafood Terenak Di Dunia

Selain pempek makanan khas kota Palembang lain yang tidak kalah enak meliputi tekwan, pindang tulang dan malbi.

Selain itu kondisi alam dari wilayah Sumatera Selatan terbilang strategis dimana berada dalam satu jaringan yang mampu mengendalikan lalu lintas antara tiga kesatuan wilayah.

Tiga kesatuan tersebut meliputi pegunungan bukit barisan, pertemuan anak-anak sungai dan daerah pesisir timur laut.

Ketiganya ini merupakan faktor setempat yang dapat mempengaruhi pembentukan pola kebudayaan yang bersifat peradaban.

BACA JUGA:7 Cara Pedagang Pempek Palembang Menjajakan Dagangannya dari Zaman Dahulu Sampai Sekarang

Itulah mengapa Palembang menjadi ibukota Sriwijaya dengan kekuatan politik juga ekonomi di zaman klasik wilayah Asia Tenggara.

Kemudian masa kejayaan Sriwijaya ini beralih pada Kesultanan Palembang Darusallam pada zaman madya yang membentuk kesultanan yang disegani.

Sriwijaya dikenal dengan bentuk pemerintahan yang membentuk Port-polity yang bermula dari pusat redistribusi yang perlahan mengambil alih sejumlah bentuk peningkatan kemajuan dalam spektrum yang luas.

Ada banyak legenda, cerita dan mitos tentang Sriwijaya. Pelaut asing yang berasal dari Cina, Arab dan Parsi menggambarkan keadaan sungai musibagaikan kota di Tiggris.

BACA JUGA: Sultan Muhammad Mansyur, Raja Kedua Kesultanan Palembang Darussalam Yang Terkenal Alim dan Pemberani

Mereka menggambarkan kota Palembang sebagai kota yang sangat besar hingga ayam jantan berkokok tidak akan saling bersahut.(*)

Kategori :