Kota itu, punya peradaban. Bergerak berdasarkan ilmu, berdasarkan program, etos kerja tinggi dan mempertahankan yang sudah dikejar.
Bagi Syekh Panji Gumilang, itulah yang namanya masyarakat madani sesungguhnya. Karena sudah disentralkan di desa, kesejahteraan pun disentralkan di desa.
Tapi untuk itu dapat terwujud, tentu perlu peran besar dari pemerintah. Bahkan investasi sumber daya manusia (SDM) ini, sudah dimulai dari ibu mengandung.
"Semuanya harus diperhatikan agar menjadi generasi yang sehat. Adapun kegamaan sudah diatur dalam dasar negara Ketuhanan Yang Maha Esa," tegasnya.
BACA JUGA:Panji Gumilang Ungkap Bahwa Kota Medan adalah Nama Putra Nabi Ibrahim dari Isteri ke-3, Benarkah?
Usulan itu dikemukakan Syekh Panji Gumilang karena yakin persolan pendidikan hingga ketahanan pangan bisa diselesaikan mulai dari tingkat desa.
Selama ini, Indonesia kesulitan dalam swasembada pangan hingga ketahanan lainnya karena kurang memperhatikan desa.
Disisi lain Syekh Panji Gumilang mengungkap cita-cita dan usulan untuk ubah garis koordinsai pemerintahan di Indonesia.
Menurutnya garis pemerintahan yang ada saat ini terlalu panjang.
Secara umum, Syekh Panji Gumilang menginginkan agar pemerintahan di Indonesia cukup dijalankan oleh 3 unsur saja.
Yakni, pemerintah pusat, pemerintah provinsi atau kabupaten/kota, lalu pemerintah desa. Jadi tidak perlu lagi ada pemerintah kecamatan.
Bahkan di level pemerintah Tingkat II, bisa dipilih apakah tetap mempertahankan provinsi atau yang dipertahankan adalah kabupaten/kota.
Dengan sistem pemerintahan ini, desa akan menjadi titik sentral utama dalam pembangunan dan beragam progam pemerintah.
BACA JUGA:Saat Berdoa Tak Boleh Diaminkan, Panji Gumilang: Nggak Bakal Dikasih Sama Allah
Menurutnya, pemerintahan yang diperpendek, bisa membuat pembangunan terkonsentrasi di desa. Sehingga kesejahteraan masyarakat akan lebih cepat tercapai.