NAH LHO! Wanita Disebut Najis oleh Panji Gumilang, Syekh Akbar M Faturahman Berikan Tanggapan Menohok
SUMEKS.CO - Pimpinan Pesantren Tarekat Al-Idrisiyyah Tasikmalaya, Syekh Akbar M Faturahman, menanggapi ucapan Syekh Panji Gumilang yang menyebut bahwa wanita itu najis, ketika pelaksanaan Salat Idul Fitri 1444 Hijriyah di Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu.
Menurut Syekh Akbar M Faturahman, Allah SWT menciptakan umat manusia secara berpasang-pasangan, yakni laki-laki dan perempuan. Kalau keduanya disatukan, maka akan timbul "korsleting" yang mengakibatkan kebakaran.
"Karena Allah SWT menciptakan syahwat. Kalau wanita disatukan dengan laki-laki ditempat salat, dikhawatirkan timbul korslet," katanya dikutip SUMEKS.CO dari kanal Youtube Tausiyah Islam, Senin, 29 Mei 2023.
BACA JUGA:WADUH! Panji Gumilang Sebut Tanah Suci yang Sesungguhnya adalah Indonesia, Bukan Mekkah dan Madinah
Syekh Akbar M Faturahman juga mempertanyakan pemahaman yang dianut oleh Syekh Panji Gumilang mengenai seorang wanita najis. Karena, laki-laki dan wanita itu memiliki kelebihan masing-masing, yang harus ditempatkan sesuai aturan Allah SWT.
"Bukan najis. Kemana pemahaman ini? Allah yang menciptakan manusia berpasang-pasangan. Ketika salat Allah menginginkan umat manusia khusyu' beribadah kepadanya," lanjutnya.
Menurut Syekh Akbar M Faturahman, di zaman Nabi dulu, posisi wanita itu di belakang. Makanya sekarang wanita itu harus dibelakang menggunakan penghalang.
Di Masjid Nabawi pakai hijab kiri kanan karena ada wanita. Kalau di Masjidil Haram darurat lantaran ada thawaf.
"Tapi selain di Masjidil Haram harus tertib sebagaimana disunnahkan syariat. Karena syariat mensunnahkan seperti itu, laki-laki menjadi imam, laki-laki menjadi khotib, bukan merendahkan wanita jadi makmum," tegasnya.
Ditambahkan Syekh Akbar M Faturahman, makmum itu tidak rendah kedudukannya. Laki-laki dan wanita itu punya kelebihan masing-masing, makanya tempatkanlah kelebihan tersebut ditempatnya.
"Kita harus belajar turut kepada yang menciptakan," ujarnya.
Dijelaskan Syekh Akbar M Faturahman, Islam itu bukanlah agama bacaan, bukan agama literatur, bukan agama tekstual. Tapi agama yang sesungguhnya itu adalah agama bimbingan. Ada orang yang membimbingnya.
BACA JUGA:GEGER! Panji Gumilang Usulkan Hapus Kolom Agama di KTP, Sebut Tak Sesuai dengan Pancasila