Agus ini sendiri merupakan residivis atas kasus yang serupa beberapa tahun lalu, dan pernah hampir rumah orang tuanya dibakar massa.
"Waktu itu Agus, bertugas sebagai penunjuk arah," imbuhnya.
Orang tua Agus sendiri mengatakan kalau ada sesuatu hal terjadi pada anaknya, tidak ada masalah apa itu ditembak, dibunuh dan lainnya.
"Terserah, dibunuh atau ditembak," ucap kades menirukan perkataan orang tua Agus.
Purwanto sedikit bercerita, kalau sebelum kejadian di Senda Mukti tersebut, Agus bersama orangtuanya mendatangi kediamannya.
Karena Agus ini terus berulah, tapi nasihat yang diberikannya itu tidak ampuh.
"Orangnya nyabu dan main (judi) slot," ungkapnya.
Agus sendiri mau minjam sertifikat, tapi tidak diberikan oleh orangtuanya. Hingga orang tuanya meminjam uang, dan dapatkan uang sekitar Rp16 juta.
BACA JUGA:Mayat Pria Bersimbah Darah yang Bikin Geger Warga Prabumulih Diduga ODGJ, Polisi Tunggu Hasil Visum
"Karena tidak percaya sama anaknya, maka hanya diberikan kepada anaknya (Agus) sebesar Rp 2 juta saja," tambahnya.
Akhirnya Agus mengamuk dan kabur dari rumah pada Selasa pagi.
Agus sendiri bekerja sebagai buruh pabrik sawit, dan informasinya di sana Agus kenal dan bertemu dengan pelaku lainnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi berhasil meringkus pelaku pembunuhan terhadap korban Karim bos sawit Desa Senda Mukti, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Kamis, 25 Mei 2023 lalu.
BACA JUGA:Warga Prabumulih Geger, Ada Pria Bersimbah Darah di Lorong, Luka di Leher
Pelaku ternyata orang dekat korban sendiri. Pelaku ditangkap pada Sabtu 27 Mei 2023 dan kini sudah diamankan di Polres Banyuasin.