3. Batuk pilek
Penyakit pertama yang disebabkan oleh cuaca ekstrem adalah batuk pilek. Penyakit ini tidak hanya timbul saat musim dingin.
Pada masa transisi atau pada saat perubahan cuaca ekstrim, penyebaran virus influenza dan rhinovirus juga semakin cepat. Batuk dan pilek biasanya membaik dalam 3-5 hari.
Namun pada cuaca ekstrim, penyakit ini dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh dan bertahan lebih dari tujuh hari. Cuaca yang tidak rata mempengaruhi daya tahan.
Ini karena tubuh harus beradaptasi dengan perbedaan suhu yang signifikan. Karena itu, batuk, hidung tersumbat, pilek, menggigil, demam, dan bersin selalu hadir di musim ini.
Kedua penyakit ini memang sering disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang juga tidak jarang terjadi, terutama jika daerah tersebut sering mengalami hujan.
Kedua penyakit yang dibawa oleh nyamuk ini bahkan bisa menyebabkan kematian. Karena itu, pengobatan penyakit ini tidak boleh terlambat. Jika muncul gejala, segera konsultasikan ke dokter.
Gejala DBD antara lain nyeri di seluruh tubuh, demam yang dapat menimbulkan komplikasi, dan kerusakan pembuluh darah.
Sedangkan gejala malaria adalah demam disertai sakit kepala hebat dan menggigil yang muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk.
5. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang ekstrim atau dikenal juga dengan kencing tikus. Penyakit ini menyebar melalui urin atau darah hewan liar dan hewan peliharaan.
Orang biasanya tertular penyakit ini melalui air atau tanah yang terkontaminasi urin atau darah hewan liar atau hewan peliharaan mereka.
Leptospirosis biasanya menyebabkan demam tinggi. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, dan gagal napas.
6. Gangguan asma