“Nah, sampai hari ini Papua menjadi sorotan dan perebutan pihak asing, khususnya Amerika yang ingin menguasai lebih dalam lagi,” paparnya.
Jika membaca media luar itu ada semacam usaha untuk memberikan persepsi bahwa Papua itu sedang terjadi instabilitas. Instabilitas itu harus ada bukti.
“Buktinya apa? itulah KKB itu adalah satu fragmen yang diperlukan untuk meletigimasi bahwa di Papua itu ada instabilitas,” jelasnya.
Kemudian munculan istilah pelanggaran HAM dan sebagainya.
Selanjutnya ada pula usuha untuk mendorong referendum di Papua, dan jika itu terjadi maka saya pikir nasib Papua akan sepeti timor timur dulu, dengan terselenggaranya referendum.
“Memang kita harus melihat Papua itu dalam kontek wilayah yang sangat kaya dan strategis secara politik karena Papua itu are penghubung antara area selatan dan utara, wilayah pasific dan laut cina,” paparnya,.
“Jadi dia akan sangat strategis secara ekonpmi dan politik,” tandasnya.
Konten ini menuai tanggapan netizen, diantaranya:
@Suginem Sukomulyo: “Ustdz yg istiqomah, barakallahu ustdz”.
@Yuli Andi: “Selamatkan Papua dengan Islam kaaffah”.