Serangan Vietnam yang dibangun di bawah pelatih philippe Trousser juga terlihat sukses.
Menit ke-17 misalnya tembakan Nguyen Van Tung mengancam jala Adistryo.
Serangan timnas Indonesia tak kalah bagusnya. Tembakan keras Ramadhan sananta juga masih ditangkap oleh kiper Vietnam Van Chuan Quan.
Percobaan serangan terus dilakukan. Misalnya yang dilakukan oleh Arhan Pratama masih bisa diblok penjaga gawang Vietnam.
Namun pad menit ke-36" petaka menimpa timnas Indonesia. Gol hasil heading lambung Van Tung tak bisa diselamatkan oleh penjaga gawang kelahiran Tangerang Adistryo, yang kini membela PSIS Semarang ini.
Keributan sempat terjadi pada enjury time babak pertama. Wasit memberikan kartu kuning untuk pemain timnas U-22 Indonesia.
Alfeandra Dewangga dan juga pemain Vietnam Minh Trong. Babak pertama berakhir dengan skor 1-1.
Di laga kedua aroma panas terus mewarnai laga ini.
Namun Taufani mampu mambawa Timnas melaju ke Final usai menutup pertandingan dengan skor 3-2 pada menit ke 51. Suporter Vietnampun terdiam. Aroma sukacita itu menjadi aroma duka cita.
Bendera Golden Star yang sudah disiapkan untuk dipajang dan akan digelar di tribun kembali terlipat. Suporternya gigit jadi dan menangis.
Sebaliknya, gemuruh suporter Indonesia mewarnai akhir laga. Dan bendera Merah putih itu terbentang lebar di tribun. Ada rasa kangen Merah putih yang dibolak-balik di negeri Kamboja ini terbentang lebar.
Ya, sebelum Taufani menit ke-95' menutup dengan kemenangan 3-2, gol kedua timnas Indonesia di lesakkan oleh Muhamad Ferrari menit ke 53'.
Alur golnya ini indah. Dari tendangan jauh Pratama Arhan ditepis kiper Vietnam. Dan rebound ke kaki Marselino Ferdinan. Saat ditendang keras mengena kaki Muhammad Ferrari dan melucur deras dan jala Vietnam pun bergetar.
Kedudukan indonesia menang, dengan skor menjadi 2-1