Kemenkominfo Ajak Para Pemuda Riau Berinovasi untuk Bangun Potensi Daerah

Rabu 10-05-2023,08:45 WIB
Editor : Rahmat

BACA JUGA:NAH LHO! KKB Papua Makin Gaduh, Murid Habib Rizieq Desak Panglima TNI Ambil Alih Penanganan KKB Papua.

Sonny menyatakan bahwa membangun ekonomi digital di Indonesia dapat dilakukan dengan berinvestasi kepada para talenta digital muda untuk berinovasi.

“Kita buat Gerakan Nasional 1000 Startup Digital untuk mendorong anak-anak muda membuat inovasi yang menjadi solusi dari problem di Indonesia," jelas Sonny.

Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital meliputi tiga topik utama, yaitu Pengenalan Startup Digital, Pengalaman Membangun Startup Digital, dan Potensi Startup Daerah melalui Perubahan Pola Pikir.

Sesi pertama yaitu Pengenalan Startup Digital berjudul “Build Startup = Build User Experience” yang dibawakan oleh Product Design Lead Tokopedia, Adze Ganesha.

BACA JUGA:Saat Mengelas Traktor Pertanian, 3 Pekerja Harian Lepas di OKU Timur Terpental, 1 Hangus Terbakar

Dalam paparannya, Adze menyebutkan bahwa hal pertama saat membangun startup adalah menentukan bagaimana kinerja dari produk yang akan diberikan kepada pengguna.

“Bagaimana cara pakainya, apakah user kesulitan pakai produknya, apakah user nyaman dengan produk kita, jadi bisa dikatakan build startup sama dengan build user experience,” tutur Adze.

Selanjutnya pada sesi seminar Perjalanan Membangun Startup yang dipaparkan oleh Founder & CEO Bizhare.id, Heinrich Vincent berbagi cerita tentang perjalanan dalam merintis startup Bizhare dan tips untuk membangun startup.

“Pertama, temukan dulu problem apa yang akan di-solve dan temukan solusinya. Kedua, bentuk super team, tim yang capable untuk menjalankan startup-nya. Ketiga, uji coba dulu solusinya, apa ada yang mau menggunakan produknya atau tidak. Selanjutnya, manajemen waktu. Atur prioritas teman-teman. Dan yang terpenting, harus punya komitmen,” pungkas Vincent.

BACA JUGA:SEA Games 2023, Lupakan Kedigdayaan Thailand Timnas Voli Putri Indonesia Fokus Lawan Malaysia Hari Ini

Sesi terakhir adalah sesi diskusi panel berjudul “Potensi Startup Daerah melalui Perubahan Pola Pikir” bersama Bowo Wahyono selaku Analis Kepemudaan Bidang Layanan Kepemudaan Dinas Kepemudaaan dan Olahraga Riau, Ir. Akson Brahmantyo selaku Ketua Yayasan Politeknik Caltex Riau, dan Christian Pramudana selaku Managing Director Sekolah Darma Yudha Pekanbaru.

Sesi ini membahas mengenai keterampilan apa saja yang diperlukan oleh para calon pendiri startup untuk membangun startup.

Dalam diskusi panel, Christian Pramudana berpendapat bahwa penting untuk memiliki jiwa entrepreneur dan soft skill dalam membangun startup, tetapi tetap harus dibarengi dengan digital skill yang memadai.

“Karena terkait dengan startup, biasanya identik dengan digital. Mau tidak mau kita harus punya digital skill. Tidak harus menjadi expert, tapi setidaknya tahu apa yang ingin kita produksi, apa yang ingin kita jual melalui platform digital kita itu,” tegas Christian.

BACA JUGA:Sudah 9 Hari Dibuka, KPU Kota Palembang Belum Ada Satu Partai Politik Sampaikan Berkas Bacaleg, Ada Apa?

Kategori :