KENA LHO! Buya Yahya Bungkam Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al-Zaytun yang Tak Mau Bermazhab pada Ulama
SUMEKS.CO - Buya Yahya ikut bersuara terkait pernyataan Syaikh Panji Gumilang Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, yang ternyata bermazhab Soekarno dan Soeharto bukan bermazhab ulama.
Menurut Buya Yahya, kewajiban seorang muslim itu harus menuruti Al-Quran dan Al-Hadits. Mengikuti Al-Quran dan Al-Hadits ini, kata Buya Yahya merupakan sebuah keharusan dan harga mati.
"Harga mati, nggak bisa ditawar," ujar Buya Yahya seperti dikutip SUMEKS.CO dari video unggahan akun @putri_8777 di media sosial Helo.
Akan tetapi, Buya Yahya menyangsikan Syaikh Panji Gumilang bisa mengikuti Al-Quran dan Al-Hadits. Pasalnya, Buya Yahya menilai bahwa Syaikh Panji Gumilang tidak begitu mahir membaca Al-Quran.
"Gimana mau mengkuti Al-Quran membacanya aja belepotan, kitab Hadits aja nggak ngerti. Gimana itu?," tanya Buya Yahya.
Buya Yahya menambahkan, karena sebagian besar umat muslim mempunyai keterbatasan dalam memahami Al-Quran dan Al-Hadits, maka dengan cara mengikuti ulama sesuai dengan kesepakatan Ijma'.
"Para mujtahid ini adalah mereka yang paham dengan Al-Quran, kemudian juga mengumpulkan Hadits-Hadits di otaknya. Mereka juga merupakan orang yang takwa kepada Allah SWT," paparnya.
Sebagaimana diketahui, para mujtahid yang banyak diikuti yakni Imam Maliki, Imam Hambali, Imam Syafii, dan Imam Hanafi. Buya Yahya juga menyinggung, orang yang hanya bisa berbicara bahasa arab belum bisa dikatakan mujtahid.
"Orang baru bisa bahasa arab saja sudah dibilang mujtahid, itu orang sakit nggak sadar," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Buya Yahya juga mengimbau supaya mengikuti ulama. Apalagi, ulama itu bukan hanya satu orang melainkan ada beberapa ulama yang bisa diikuti dan semuanya memiliki ilmu pengetahuan yang matang dalam berbagai hal.
"Mereka itu mengkaji semuanya, dari Al-Quran dan Hadits semuanya mereka kaji," tutupnya.(*)