Backup system ini juga disiapkan agar aliran listrik ke tempat acara tetap kontinyu jika terjadi gangguan pada pasokan utama kelistrikan," ucap Darmawan.
Darmawan menjelaskan, jelang pelaksanaan rangkaian kegiatan KTT ASEAN, beban listrik di Labuan Bajo mulai mengalami peningkatan.
Beban puncak kelistrikan tercatat 86,4 megawatt (MW) pada Minggu 7 Mei 2023 pukul 18.30 WITA. Meningkat 3,1 MW dari hari biasa sebelum gelaran KTT ASEAN.
"Bapak Presiden, delegasi dan tamu undangan sudah mulai berdatangan. Aktivitas di hotel, restoran, dan pusat keramaian lainnya juga mengalami peningkatan. Sehingga demand listrik ikut meningkat, terlihat dari monitoring kami di command center," ucap Darmawan.
BACA JUGA:Harus Tahu Ini Penyebab Seorang Bisa Murtad Keluar Dari Islam, Buya Yahya: Sikap Kita?
Darmawan juga memprediksi beban puncak saat berlangsungnya acara KTT ASEAN mencapai 89,93 MW. Dengan daya mampu pasok sebesar 105 MW, dirinya yakin cadangan daya yang ada masih sangat mencukupi.
Selain itu, dari command center juga dapat memonitor penggunaan 108 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang digunakan untuk pengisian daya kendaraan listrik bagi delegasi, pengamanan, dan operasional KTT ASEAN.
Hingga saat ini, tercatat terdapat 1.088 kali pengisian daya kendaraan di SPKLU, dengan total konsumsi listrik sebesar 8.246 kilowatt hour (kWh).
"Pengisian daya kendaraan listrik masing-masing SPKLU juga dapat dipantau dalam satu dashboard khusus di command center.
Sehingga kita bisa lakukan monitoring pengisian daya secara real time dan SPKLU mana yang sedang digunakan.
Hal ini sangat memudahkan kita dan Paspampres dalam mengatur lokasi pengisian daya kendaraaan listrik," pungkas Darmawan.(*)