Jembatan Bangka-Sumatera Batal Dibangun, ini Penyebabnya
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Rencana pembangunan jembatan Bangka-Sumatera atau Bahtera yang sangat diharapkan oleh masyarakat Bangka Belitung hingga bulan April 2023 belum menunjukkan perkembangan yang berarti.
Meskipun rencana jembatan yang akan menghubungkan Pulau Bangka dan Sumatera ini diharapkan selesai pada tahun 2024.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa proyek jembatan sedang ditinjau ulang oleh pemerintah karena masih harus mempertimbangkan aspek keuangan dan keamanan proyek. Menhub menyatakan bahwa opsi alternatif untuk menghubungkan Pulau Bangka dan Sumatera, seperti memperluas jaringan Feri akan dipertimbangkan.
Namun, pemerintah tetap berkomitmen untuk memperbaiki konektivitas antara Bangka dan Sumatera untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut.
Budi Karya Sumadi juga mengakui bahwa pembangunan Jembatan Bahtera sangat sulit karena biayanya yang sangat tinggi dan pembangunan jembatan ini sedang dikaji oleh Kementerian PUPR terkait kelayakan finansial dan teknis proyek.
"Kementerian PUPR sedang mengkaji," ujarnya.
Rencana pembangunan jembatan Sumatera dan Bangka sebelumnya dibahas pada Rakor Popnas XVI 2021 di Ruang Kerja Gubernur Sumsel, pada Rabu 29 Juli 2020 lalu.
Pada saat itu, Gubernur Sumsel Herman Deru dan Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman berencana untuk menghadap Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan tindak lanjut.
Dua kepala daerah itu ingin memperjuangkan rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Sumatera dan Bangka sepanjang 13,5 km yang telah memiliki studi kelayakan di Kementerian PU. Gubernur Sumsel menyatakan bahwa dengan dibangunnya tol trans Sumatera dari Palembang ke Bakauheni, waktu tempuh akan lebih efisien.
Gubernur Erzaldi mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk mewujudkan mimpi bersama dari dua provinsi dapat terhubung, sehingga bisa mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat Sumatera dan Bangka Belitung secara menyeluruh.
Selain itu juga ada saran untuk mencari investor asing karena tanah di Bangka Belitung diketahui menjadi yang termahal di dunia.
Terutama dalam mengkaji aspek keamanan dari pembangunan jembatan penyeberangan agar tidak terjadi kejahatan pada pengguna jalan.