Jika menganut kreteria penampakan bulan, sesuai dengan MABIMS, maka, tipis kemungkinan hilal terlihat di atas 3 derajat pada 21 April 2023.
"Potensi besar, pada 21 April 2023, hilal masih berada di bawah 3 derajat, karena penampakannya yang sangat-sangat tipis," terangnya.
Nah melalui sidang Sibat, pemerintah memutuskan akan menggenapkan bulan Ramadhan 30 hari.
Atau sering disebut istikmal, yaitu digenapkan menjadi 30 hari.
"Dengan begitu, awal Syawal atau Idul Fitri 2023 pada kalender NU, Persatuan Islam (Persis), dan pemerintah jatuh pada hari berikutnya, yakni 22 April 2023," tuturnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Muhammadyah konsisten menggunakan metode hisab wujudul hilal ketika menetapkan Hari Raya Idul Fitri.
"Muhammadiyah dengan metode hisab wujudul hilal dapat menetapkan puluhan tahun ke depan kapan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha terjadi," kata Haedar.
Adapun keputusan penetapan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah itu termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023.
Isinya, tentang Penetaan Hasil Hisab Ramadhan, Syawam, dan Zulhijah 1444 H.
"Tanggal 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023 M," bunyi maklumat tersebut. (*)