Hwasongpo-18 Rudal Korut dengan Teknologi Terbaru, Rudal Balistik yang Diluncurkan di Pyongyang

Jumat 14-04-2023,18:51 WIB
Editor : Rahmat

Menurut KCNA, uji coba tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi negara tetangga karena rudal tersebut mendarat di perairan lepas pantai Korea Utara. 

Tahap ketiga uji coba, termasuk rencana organisasi lebih lanjut, tidak dijelaskan. 

 BACA JUGA:Doni Haryono Outside Hitter Andalan Timnas Indonesia di SEA Games dan Men's Club Volley Ball Bahrain

BACA JUGA:Resmi Ditetapkan Tersangka Kasus Penipuan Ratusan Juta, Polda Sumsel Jemput Oknum Komisioner KPU OKI

Namun, surat kabar Rodong Sinmun menerbitkan beberapa foto udara dari objek tersebut, yang diyakini sebagai bagian dari fragmen Hwasongpo-18. 

Kim Dong-yub, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul, mengatakan foto-foto itu menunjukkan militer Korea Utara sedang mempersiapkan tahap ketiga tes di berbagai fasilitas terpisah.

Bahan Bakar Padat 

Kim telah berulang kali berjanji untuk meningkatkan  persenjataan nuklirnya sehingga "musuh-musuhnya" akan mengalami penderitaan yang luar biasa dalam menghadapi ancaman yang tidak dapat diatasi. 

Dia berharap perang psikologis ini akan membuat "musuh" putus asa atas keputusan mereka untuk melawan Korea Utara. 

BACA JUGA:Update, Korban Selamat Dukun Slamet Tuding Budi Santoso yang Pintar Bicara, Kuncinya Semua Ada Sama Dia!

Tes kemarin dilihat sebagai upaya Pyongyang untuk melawan musuh-musuhnya, terutama saat mereka menggunakan teknologi baru. 

Teknologi yang dimaksud adalah penggunaan bahan bakar padat sebagai pendorong roket dalam penerbangan.

ICBM berbahan bakar  padat dianggap oleh banyak pakar teknologi senjata sangat mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dan juga mudah disembunyikan karena dapat diluncurkan  lebih cepat. 

Selain itu, penggunaan bahan bakar padat  mengurangi kemungkinan musuh mendeteksi dan mencegat upaya peluncuran.

BACA JUGA:Ratusan Petugas Kebersihan di OKI Terima Zakat

"Ini adalah terobosan besar bagi Korea Utara, tetapi  tidak terduga," kata Ankit Panda, seorang ahli di Carnegie Endowment for International Peace. 

Kategori :