“Padahal kritik itu ‘kan sudah melekat dan jadi konseweksi logis para pajabat publik lho, jangan malah jadi fokus pada teks tapi abai sama konteks”.
“Kalau kita lihat konteksnya kan sebenarnya jalanan yang rusak dimana-mana”.
BACA JUGA:Miris, Warga dan Pelajar Desa Ini Harus Lalui Jalan Rusak dan Berlumpur
BACA JUGA:Sekda Palembang Patroli usai Tarawih, Lampu Jalan Rusak Langsung Diperbaiki
“Bahkan data dari Kadis Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Lampung aja sebut nih, jalan rusak di kota Metro Lampung udah nyempe 86,49 persen, dan ini baru di kota metro aja”.
“Artinya ‘kan jalanan yang bagus itu cuma 13,51 persen, seperempatnya aja nggak nyampe”.
“Terus emangnya apa sih yang diharapkan dari 13,51 persen ini, Pujian!”
“Eh bahkan kalu yang gue lihat aja ni dari VT yang lewat FYP gue masyarakat ini tidak menuntut lebih, mereka hanya menuntut layak, menuntut kepantasan”
BACA JUGA:Miris, Warga dan Pelajar Desa Ini Harus Lalui Jalan Rusak dan Berlumpur
BACA JUGA:Sekda Palembang Patroli usai Tarawih, Lampu Jalan Rusak Langsung Diperbaiki
“Sesederhana lampu ada di pinggir jalan kalau malam, jalanan yang kalo rusak cuma menimbulkan genangan ajalah, bukan kubangan yang bisa dipakai buat piara ikan”.
“Analoginya aja kayak gini misalnya bunga mawar aja, yang wangi. Sekali pun disebut bangkai ya tetap aja wangi”.
“Kadang-kandang pencemaran itu bukan datang dari orang, tapi seringnya dari kelakuan kita sendiri”.
“Ngapain gak terima segala di kata-katain, kecuali ya kalau memang benar kayak begitu”.
BACA JUGA:Miris, Warga dan Pelajar Desa Ini Harus Lalui Jalan Rusak dan Berlumpur
BACA JUGA:Sekda Palembang Patroli usai Tarawih, Lampu Jalan Rusak Langsung Diperbaiki